Hadapi Tantangan Global, Kemenag Dorong Kerukunan Melalui Pendekatan Lintas Disiplin

Aryafdillahi HS
Kamis 03 Juli 2025, 13:39 WIB
Hadapi Tantangan Global, Kemenag Dorong Kerukunan Melalui Pendekatan Lintas Disiplin (Sumber : Dok. Kemenag)

Hadapi Tantangan Global, Kemenag Dorong Kerukunan Melalui Pendekatan Lintas Disiplin (Sumber : Dok. Kemenag)

LABVIRAL.COM – Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama, M Adib Abdushomad, menekankan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama di tengah dinamika konflik global yang terus berkembang. Pernyataan ini disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Jakarta, Rabu (2/7/2025).

“Tugas kita adalah untuk menjaga kerukunan umat beragama, tidak ada yang lebih penting bagi kita selain menjaga keutuhan bangsa Indonesia,” ujar Adib.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu internasional yang bisa mengganggu stabilitas nasional. “Isu-isu yang terjadi di luar negeri, mohon jangan dimasukkan dalam isu yang terjadi di dalam negeri, narasi-narasi inilah yang dapat memecah belah kerukunan antar masyarakat,” harapnya.

Baca Juga: Kolaborasi BAZNAS, MUI, dan UIN Jakarta Perkuat Diplomasi Wasatiyah untuk Palestina

Adib juga menjelaskan bahwa narasi-narasi di ruang digital sering kali memperkeruh suasana, padahal konflik yang tampak berlatar belakang agama sebenarnya lebih banyak dipicu oleh kepentingan politik atau geopolitik. Dalam banyak kasus, agama hanya digunakan sebagai pembungkus.

Sejalan dengan itu, Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam, Purwito Hadi Wardhono, juga mengajak publik untuk menolak ujaran kebencian, terutama di media sosial.

“Kita perlu menolak narasi-narasi yang cenderung berisi kebencian dan sektarianisme, dan perlu menyebarkan narasi-narasi yang mendamaikan dan penuh toleransi di ruang digital,” jelasnya.

Baca Juga: BNPB Dorong Kolaborasi Dana Penanggulangan Bencana Lewat Bimtek Lintas Kementerian

Purwito menambahkan, melihat realitas sejarah manusia yang sarat konflik, maka menjaga kerukunan adalah pilihan strategis untuk masa depan. “Kita tidak bisa memilih zaman, tetapi kita bisa memilih sikap kita. Ditengah zaman yang penuh konflik dan peperangan, kita bisa memilih untuk tetap damai dan tetap rukun untuk bernegara,” ujarnya.

Sementara itu, dari perspektif pendidikan, Prof. Hardisman menekankan pentingnya kurikulum yang mendukung nilai-nilai kerukunan sejak dini. “Kita perlu menjadi wadah pendidikan yang baik, karena itulah ada pelajaran merata seperti pancasila, agama, dan bahasa, untuk mendidik cara bernegara dan beragama yang baik,” terangnya.

Guru besar UIN Walisongo, Achmad Gunaryo, juga menyoroti peran Pancasila sebagai fondasi utama dalam menjaga persatuan bangsa.

Baca Juga: Program Sekolah Rakyat Dorong Kesejahteraan Keluarga dan Ekonomi Daerah

“Indonesia harus mengelola pancasila dengan baik untuk tetap menjadi bangsa Indonesia yang dibangun berdasarkan pluralisme, agama tumbuh bersama demokrasi, dan negara memfasilitasi kehidupan beragama,” ujarnya.

Ia menutup sesi diskusi dengan menggarisbawahi keistimewaan Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman yang mampu bersatu.

“Kita perlu menjaga kesatuan NKRI, mari tunjukkan rasa syukur kita dengan menjaga kerukunan diantara kita,” tambahnya.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini