LABVIRAL.COM – Ajang World of Coffee (WoC) 2025 di Jenewa menjadi panggung kejayaan kopi Nusantara, dengan torehan potensi transaksi senilai USD 7,61 juta atau sekitar Rp123 miliar.
Tingginya antusiasme pengunjung terhadap pelaku usaha kopi asal Indonesia selama tiga hari pameran menunjukkan betapa besarnya minat global terhadap cita rasa dan keragaman kopi Indonesia. Atase Perdagangan RI di PTRI Jenewa, Aritta Gracia Girsang, menyampaikan bahwa meskipun persaingan kopi global sangat ketat, posisi kopi Indonesia justru semakin kuat di pasar ekspor.
“Kehadiran kopi Nusantara di pameran World of Coffee disambut hangat dan antusias di Jenewa. Cita rasa kopi Indonesia yang kaya sudah memiliki reputasi yang baik di kalangan konsumen Eropa, terutama di Swiss yang merupakan salah satu hub kopi terbesar di Eropa. Negara ini merupakan salah satu negara pengimpor green beans sekaligus pengekspor roasted coffee terbesar di wilayah Eropa,” ungkap Aritta.
Baca Juga: 103 Titik Model Koperasi Merah Putih Siap Diperkenalkan Serentak 21 Juli
Partisipasi ini merupakan kali kedua Kementerian Perdagangan tampil di WoC edisi Eropa setelah WoC Athena 2023. Tahun ini, Paviliun Indonesia menampilkan 10 pelaku usaha kopi terpilih, 5 di antaranya hasil kurasi Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag, dan 5 lainnya diseleksi oleh PTRI Jenewa dari inovator dan penggiat kopi di Eropa.
Para peserta mencakup nama-nama seperti Sumber Kurnia Alam, Putra Gayo International, Aneka Pangan Internasional (XTRAT), KOPPA Papua, Alko Sumatra Kopi, Kula Sapta Niaga, Pasar Indonesia AG, Ombak Coffee, Warung Kopi Swiss, dan Meramanis Coffee Roaster.
“Kurasi kali ini berhasil membawa produsen-produsen kopi unggulan Indonesia dan juga berhasil menyuguhkan variasi, inovasi, dan diversifikasi produk turunan kopi siap saji yang sudah dapat diekspor oleh Indonesia. Hal ini menjadi terobosan dan aspek promosi penting bagi masa depan industri kopi Indonesia,” tambah Aritta.
Baca Juga: Indonesia dan Timor Leste Sepakat Perluas Kolaborasi Perdagangan dan Dukung Keanggotaan ASEAN
Daru Handoyo dari KOPPA menyoroti keunggulan kopi Indonesia tidak hanya pada cita rasa, tetapi juga pada komitmen pelestarian lingkungan. “Pameran ini menjadi kesempatan berharga untuk memperkenalkan kopi kami. Saya berharap masyarakat dunia dapat lebih mengenal dan menghargai kopi lokal dari Indonesia, terutama kopi dari Papua yang diproduksi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Ekspor kopi Indonesia ke Swiss dan Eropa terus menunjukkan tren positif. Pada Januari–Mei 2025, nilai ekspor kopi mencapai USD 6,9 miliar, melonjak 267 persen dari USD 1,9 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Paviliun Indonesia mengusung tema “Taste of Archipelago” yang mencerminkan keberagaman kopi dari Sabang hingga Merauke. Selain menampilkan kopi, peserta juga memamerkan produk olahan dan perlengkapan kopi buatan Indonesia.
Baca Juga: BAZNAS dan DMI Dorong Akses Al-Qur’an bagi Disabilitas Lewat Pelatihan Bahasa Isyarat
“Pengunjung Paviliun Indonesia di WoC menunjukkan ketertarikan yang khusus terhadap green bean robusta, green bean arabika, dan kopi kapsul buatan Indonesia dengan cita rasa Nusantara,” ungkap Aritta.
Paviliun ini dibuka oleh Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein I Gede Ngurah Swajaya, Kuasa Usaha Ad Interim PTRI Jenewa Achsanul Habib, Dubes RI untuk WTO Nur Rakhman Setyoko, dan Direktur Ekspor Produk Primer Kemendag Miftah Farid.
"WoC adalah ajang penting untuk memperkenalkan kopi Indonesia sekaligus membuka peluang kerja sama dan investasi baru. Indonesia memiliki potensi ekonomi besar jika bisa memanfaatkan kesempatan ini, yaitu dengan mengajak produsen mesin kopi dunia untuk berinvestasi, membantu meningkatkan kapasitas produksi, dan melatih tenaga kerja di industri kopi," terang Dubes Ngurah Swajaya.
Di ajang World Coffee in Good Spirits, barista Indonesia Georgius Audrey menorehkan prestasi sebagai juara dunia 2025. Kemenangan ini makin melengkapi sukses Indonesia di WoC Jenewa.
“Kemenangan ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai negara penghasil kopi yang tidak hanya kuat dari sisi produksi, tetapi juga dari sisi kreativitas dan inovasi penyajian di tingkat dunia,” pungkas Aritta.***