Studi kelayakan yang disampaikan oleh PUSTRAL UGM mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pasar, legalitas, teknis operasional, hingga dampak ekonomi dan manajemen risiko.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Sigit S. Widiyanto, menyampaikan optimismenya terhadap realisasi proyek ini meskipun ada beberapa hal yang masih perlu ditindaklanjuti.
Baca Juga: Wamenkop Dorong Koperasi Desa Jadi Motor Penggerak Reforma Agraria
“Pada dasarnya jalur ini layak, baik secara infrastruktur, operasional, maupun ekonomi, namun dibutuhkan juga perbaikan-perbaikan yang memang harus dilaksanakan, seperti penetapan beberapa aturan, itu wajar karena memang suatu hal yang baru, dalam hal ini Johor dan Batam,” ujar Sigit.
Ia juga menambahkan bahwa pembukaan jalur ini diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata, perdagangan, dan arus barang serta kendaraan di kedua wilayah.
“Kami tentu mengharapkan ini bisa segera kita wujudkan, dampak positif ekonominya, dampak wisatanya, dampak perdagangannya, akan sangat baik bagi kedua belah pihak,” harap Sigit.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, seperti Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian Bobby Chris Siagian, Coordinator Country Malaysia and Brunei Darussalam dari Kementerian Luar Negeri Retno Supeni, Anggota/Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan dan Lalu Lintas Barang BP Batam Ruslan Aspan, Direktur Pengembangan KPBPBB dan KEK Irfan Syakir, serta Direktur Pengelolaan Kepelabuhanan Benny Syahroni.***