Kisah Ketika Arah Kiblat Pindah dari Palestina ke Makkah pada Bulan Syakban

Hadi Mulyono
Senin 06 Maret 2023, 20:34 WIB
Arah Kiblat. (Berbagai Sumber)

Arah Kiblat. (Berbagai Sumber)

LABVIRAL.COM - Siapa sangka kalau arah kiblat yang sekarang menghadap ke Masjidil Haram di Makkah pada mulanya mengarah ke Baitul Maqdis di Palestina?

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana kisah pemindahan arah kiblat yang menjadi momentum penting dalam sejarah Islam.

Daripada penasaran langsung saja simak artikel ini sampai habis ya. Keep reading guys!

Baca Juga: Alami Perdarahan Otak Hingga Digugat Cerai Isteri, Simak Profil Indra Bekti

Alasan Arah Kiblat Sempat Menghadap ke Baitul Maqdis?

Sebelum mengetahui cerita menariknya, penting untuk diketahui apa definisi dari kiblat itu sendiri.

Dikutip Labviral.com dari laman resmi Universitas Darussalam Gontor pada Senin, 7 Maret 2023, kata kiblat berasal dari bahasa Arab yang artinya keadaan arah yang dihadapi.

Baca Juga: Sempat Ganti Nama, Ini Profil Lengkap Ariel Tatum

Secara spesifik, kiblat adalah suatu arah di mana semua orang yang mendirikan sholat menghadap kepadanya.

Sejarah Islam mencatat, kiblat pernah diarahkan ke Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) yang berada di Palestina.

Menurut keterangan para mufasir, Rasulullah saw pernah sholat mengarah ke masjid tersebut dimaksudkan untuk menghadap ke tempat yang suci dan bebas dari berhala.

Baca Juga: Potret Kemesraaan Via Vallen dan Chevra Yolandi Liburan di Jepang

Pasalnya saat itu Masjidil Haram (Ka’bah) yang berada di Makkah dikelilingi berhala yang jumlahnya kurang lebih mencapai 309 buah.

Apabila Rasulullah saw sholat menghadap Ka’bah pada masa itu, orang-orang musyrik Quraisy akan bangga karena pandangan Nabi secara tidak langsung juga mengarah ke berhala.

Akan tetapi di lain sisi, Masjidil Aqsa juga digunakan oleh orang-orang Yahudi untuk beribadah. Hal inilah yang membuatnya merasa kurang cocok apabila kiblat umat muslim mengarah ke sana ketika sholat.

Baca Juga: 5 Hikmah Disunnahkannya Puasa Nisfu Syakban

Singkat cerita, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk mengarahkan kiblat ke Masjidil Haram pada bulan malam Nisfu Syakban. Ibadah sholat pernah menghadap ke Baitul Maqdis kurang lebih selama 17 bulan lebih 3 hari.

Ketika Nabi Muhammad Memindahkan Arah Kiblat

Karena merasa kurang sreg apabila kiblat diarahkan ke Masjidil Aqsa, Rasulullah saw kemudian meminta petunjuk kepada Allah agar pusat ibadah dipindahkan ke Masjidil Haram.

Baca Juga: Bisa Dicoba Bun, Olahraga ini Bisa Membuat Ussy Sulistiawaty Tampil Awet Muda Lho

Dikutip dari situs resmi Kemenag NTB, Rasulullah saw bahkan sampai menceritakan keinginannya kepada malaikat Jibril.

Akan tetapi, Jibril mengaku tidak bisa banyak membantu sehingga ia berharap agar Rasulullah meminta petunjuk secara langsung kepada Allah ta’ala.

“Maafkan aku, wahai Muhammad. Aku adalah hamba Allah sepertimu. Mintalah langsung kepada-Nya,” kata malaikat Jibril.

Baca Juga: Bisa Dicoba Bun, Olahraga ini Bisa Membuat Ussy Sulistiawaty Tampil Awet Muda Lho

Selama menunggu perintah Allah agar kiblat dipindahkan ke Makkah, Nabi Muhammad saw selalu mendongakkan wajahnya ke langit ketika beribadah.

Hingga pada akhirnya, Allah azza wa jalla menjawab kegundahan hati Rasulullah dengan sebuah firman yang artinya:

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah ayat 144).

Baca Juga: Keutamaan Puasa Sunnah Nisfu Syakban Sesuai Hadis Rasulullah

Menurut Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib, setidaknya ada empat alasan mengapa Nabi Muhammad ingin kiblat dipindahkan ke Makkah.

  1. Rasul mengetahui orang-orang Yahudi merendahkan Islam. Mereka mengejek bahwa Islam berbeda dengan Yahudi namun nyatanya kiblatnya sama.
  2. Masjidil Haram adalah kiblatnya Nabi Ibrahim as.
  3. Kiblat ke arah Masjidil Haram dapat membuat orang-orang Arab tertarik dan masuk Islam.
  4. Nabi Muhammad saw berharap arah kiblat ke arah Ka’bah karena tempat tersebut adalah tanah kelahirannya.

Seperti itulah sejarah Islam dipindahkannya arah Kiblat dari Masjidil Aqsa (Palestina) ke Masjidil Haram (Makkah) yang terjadi sekitar tahun 622-623 M.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Berita Terkait Berita Terkini