Begini Rasanya Jadi Penumpang Hyundai Stargazer dari Surabaya ke Malang

Ananta
Selasa 28 Maret 2023, 19:34 WIB
Sebagai mobil bergenre low multi purpose vehicle (LMPV) alias MPV murah, Hyundai menyiapkan Stargazer tak hanya dari segi fitur, tapi juga kenyamanan bagi penumpang di tiap baris (Sumber : RODANESIA.COM)

Sebagai mobil bergenre low multi purpose vehicle (LMPV) alias MPV murah, Hyundai menyiapkan Stargazer tak hanya dari segi fitur, tapi juga kenyamanan bagi penumpang di tiap baris (Sumber : RODANESIA.COM)

LABVIRAL.COM - Sebagai mobil bergenre low multi purpose vehicle (LMPV) alias MPV murah, Hyundai menyiapkan Stargazer tak hanya dari segi fitur, tapi juga kenyamanan bagi penumpang di tiap baris. Pada saat sesi media test drive Stargazer dari Surabaya menuju Malang, LabViral.com pernah berkesempatan untuk merasakan sansasi menjadi penumpang baik pada baris pertama, kedua.

Kesan pertama saat masuk di baris pertama tak perlu lagi diragukan soal kelapangan, baik dari ruang kaki dan kepala. Penumpang juga dimanjakan dengan hadirnya ragam kompartemen untuk menyimpang barang. Untuk mengisi daya ponsel, karena unit yang kami pakai merupakan varian tertinggi, yakni Stargazer Prime dengan pilihan captain seat, maka sudah dilengkapi dengan pengecasan nirkabel.

Baca Juga: Seperti Sang Kakak Creta, Mesin Hyundai Stargazer Bisa Nyala Pakai HP

Sementara visual ke depan saat jadi penumpang disajikan cukup baik lantaran desain pilar A yang dibuat melandai sehingga membuat sudut pandang lebih luas. Bicara soal material dasbord, bisa dibilang 11-12 dengan para rivalnya, namun kemasannya dibuat lebih minimalis. Pada sektor tengah, tuas transmisi dibikin lebih besar dan modern, meski untuk rem tangan. Sayangnya, masih konvensional.

Kesan minimalis bisa ditutupi Hyundai dengan menghadirkan nuansa serba hitam pada interior, termasuk untuk lapis sintetis di jok. Menariknya lagi, ada ambient lamp di dasbor yang menambah kesan elegan ketika malam hari.

Geser ke baris kedua, soal kelapangan ruang kaki dan kepala terbilang cukup nyaman. Dengan tinggi badan sekitar 176 cm, kami masih bisa santai, duduk menikmati perjalanan panjang. Apalagi, captain seat-nya sudah tersedia arm rest dan bisa digeser untuk menyesuaikan ruang kaki yang dibutuhkan.

Namun sangat disayangkan, saat ini Hyundai masih mengaplikasi model blower AC lawas. Meski tak menggangu ruang kepala, namun hal ini terasa tanggung dan menurunkan konsep modernnya. Bila menggunakan blower AC seperti Avanza atau Xenia yang tipis, pastinya kelapangan head room akan lebih terasa.

Dengan captain seat tak hanya membuat suasana baris kedua lebih luas, tapi juga jadi nilai lebih karena membuat MPV murah ini naik kelas. Meski demikian, harus dipahami memilih model captain seat dengan tambahan Rp1 juta ada konsekuensinya, yakni berkurangnya jumlah penumpang yang bisa ditampung, dari seharusnya tujuh menjadi enam penumpang saja.

Tentunya, hal ini tergantung dari selera dan kebutuhan calon konsumen, apakah mementingkan ruang yang lebih lapang, atau justru bisa menampung lebih banyak penumpang.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini