Apa Itu Tampon? Berikut Penjelasan, Cara Memakai dan Kapan Waktu Menggantinya

Zahwa Elia Azzahra
Selasa 28 Maret 2023, 07:59 WIB
Ilustrasi tampon.

Ilustrasi tampon.

LABVIRAL.COM - Pembalut atau tampon tentu sudah tidak asing lagi bagi kaum perempuan. Ya, dua benda tersebut menjadi opsi untuk mengendalikan darah yang keluar dari vagina ketika seorang perempuan mengalami menstruasi.

Umumnya, dua benda ini harus rutin diganti agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. Lalu bagaimana jadinya jika seorang gadis tidak mengganti tampon selama bertahun-tahun?

Pengalaman Melanie Galeaz (22) seorang gadis asal Massachusetts, Amerika Serikat (AS) yang tidak mengganti tampon selama kurang lebih dua tahun.

Baca Juga: 6 Bahaya Menahan Bersin, Jangan Anggap Sepele!

Melalui akun TikTok @MelanieGaleaz, ia mengaku merasakan gangguan kesehatan akibat keteledoran yang dilakukannya sendiri. Bagian dalam organ intimnya terasa sakit, hingga memunculkan bau yang tak sedap.

"Saya tidak tahu sudah berapa lama (tampon-tampon itu) berada (di leher rahim),” kata Galeaz dikutip Labviral.com dari New York Post, Selasa (28/3/2023).

Apa itu tampon?

Dikutip dari Halo Sehat, tampon adalah benda yang bentuknya didesain silinder, dibuat dari kapas yang lembut dan berguna untuk mengendalikan darah menstrurasi.

Perbedaannya dengan pembalut, tampon dimasukkan ke dalam Miss-V sehingga bisa menyerap darah dari dalam organ kewanitaan. Sedangkan pembalut dipasang di area luar vagina untuk menyerap darah menstruasi yang sudah keluar.

Di Indonesia sendiri, pembalut lebih umum digunakan ketimbang tampon yang oleh sebagian wanita dianggap cukup ribet. Sedangkan pembalut, selain praktis digunakan juga mudah didapatkan di toko-toko terdekat.

Baca Juga: Memahami Arti Daddy Issues, Ciri-ciri Pengidap dan Cara Mengatasinya

Kapan waktu untuk mengganti tampon?

Tidak mengeluarkan tampon selama bertahun-tahun seperti yang dilakukan Melanie Galeaz jelas merupakan tindakan yang fatal. Sebab seharusnya tampon diganti setiap 3 sampai 5 jam sekali dan bahkan perlu dihindari penggunaannya saat tidur di malam hari.

Tampon perlu diganti secara berkala agar organ intim kewanitaan bisa terhindar dari berbagai macam penyakit. Beberapa fungsi antara lain seperti bisa mencegah penyebaran bakteri berlebihan yang bisa mengakibatkan sindrom syok toksik (toxic shock syndrome atau TSS).

TSS yakni suatu gangguan kesehatan langka yang memunculkan gejala seperti mual, demam, nyeri otor, diare, bahkan area Miss-V mengalami ruam kemerahan.

Baca Juga: IQ Anak Lebih Banyak Diwarisi Ayah atau Ibu? Cek Fakta Penelitiannya

Cara memakai tampon yang benar

Penggunaan tampon di Indonesia bisa dikatakan masih kalah populer dibanding dengan pembalut. Maka dari itu, tak heran jika sebagian besar wanita di Indonesia belum memahami cara pakai tampon yang benar.

Pertama, pastikan tangan bersih dari kotoran atau bakteri. Hal ini penting diperhatikan agar tampon yang dimasukkan ke dalam vagina terbebas dari berbagai macam penyebab penyakit.

Kedua, gunakan tampon yang baru bukan yang bekas. Sebab menggunakan tampon yang tidak steril beresiko mengganggu kesehatan organ kewanitaan.

Baca Juga: 7 Persiapan Anak Ikut Puasa, Bikin Makin Semangat

Ketiga, cek benang tampon telah terpasang dengan kuat dan tidak mudah lepas sehingga aman untuk digunakan.

Keempat, pasang tampon dengan hati-hati dan posisikan tubuh dalam keadaan nyaman misalnya seperti jongkok.

Sekiranya itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika seseorang menggunakan tampon untuk menyerap darah menstruasi.

Pada intinya, menggunakan tampon tidak boleh sembarangan karena jika asal-asalan bisa mengakibatkan gangguan kesehatan. Semoga bermanfaat.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini