V-belt diperiksa secara berkala setiap 8.000 km. Secara teori, komponen ini bisa memiliki masa pakai 24.000 km dan setelah itu harus diganti. Namun, hal ini bergantung pada gaya berkendara masing-masing pengemudi.
Memberi cairan khusus V-belt
Jika kamu pergi ke bengkel, berikan cairan yang membantu memperpanjang umur V-belt agar lebih awet dan tahan lama. Cairan ini bertindak sebagai bahan pelumas untuk V-belt. Namun, perlu menggunakan teknik tertentu dalam pemberiannya.
Harus hati-hati dalam menggunakan aksesoris balap
Meskipun aksesoris balap dapat membuat tampilan motor matic semakin stylish dan berkesan racy, tapi komponen yang tidak standar tersebut dapat beresiko merusak komponen lain.
Untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara, sebaiknya kamu harus lebih hati-hati dalam memilih aksesoris untuk sepeda motor, sehingga kualitas V-belt pun tetap terjaga.
Hati-hati dengan penggunaan tuas gas
Saat posisi sepeda motor matic sedang melaju pelan atau lambat, sebaiknya kamu tidak menggunakan tuas gas berlebihan. Saat kamu berakselerasi, V-belt akan mengencangkan dan menggerakkan roda belakang.
Oleh karena itu, penggunaan Idle Stop System (ISS) sangat disarankan pada kondisi ini. Karena selain ramah lingkungan, juga dapat memperpanjang umur V-belt.
Baca Juga: Kenali Tanda Aki Mobil Lemah dan Pahami 4 Cara Aman Mengecek Aki
Bersikap patuhi peraturan berkendara dan sopan
Bersikap sopan dan patuh yang dimaksud adalah jangan suka memainkan motor matic sesuka hati. Salah satunya adalah jangan memutar tuas gas secara mendadak demi akselerasi motor menjadi cepat.
Lebih baik, berkendara dengan sopan dan pelan-pelan saja, agar V-belt memiliki usia yang lebih panjang. Ini dikarenakan V-belt terus menerus ditarik secara mendadak sehingga akan memperpendek usia V-belt.
Menggunakan motor secara ‘normal’
Kebiasaan modifikasi berlebihan membuat motor lebih cepat rusak dan V-belt menjadi tidak normal.