LABVIRAL.COM - Mengatur keuangan bukan hanya soal menghitung pemasukan dan pengeluaran. Lebih dari itu, mengatur keuangan adalah soal kebiasaan, disiplin, dan kesadaran diri.
Sayangnya, masih banyak orang yang gagal melakukannya. Lalu, kenapa banyak orang gagal mengatur keuangan? Ini kesalahan umumnya yang sering dilakukan tanpa disadari.
Yuk simak sampai habis, biar kamu bisa mengatur keuangan dengan lebih baik.
Baca Juga: 10 Cara Merawat Tubuh agar Tetap Segar dan Wangi Sepanjang Hari
Mengapa Pengelolaan Keuangan Itu Penting?
Sebelum masuk ke kesalahan umum, penting untuk memahami kenapa manajemen keuangan itu penting. Dengan mengatur keuangan secara tepat, kamu bisa:
- Mencapai tujuan finansial (rumah, mobil, tabungan, liburan)
- Terhindar dari utang konsumtif
- Menyiapkan dana darurat
- Menjalani hidup dengan lebih tenang dan terarah
Namun, semua itu bisa gagal tercapai jika kamu melakukan kesalahan yang sama seperti jutaan orang lainnya. Yuk, kita bahas satu per satu.
Kesalahan Umum yang Bikin Gagal Mengatur Keuangan
1. Tidak Punya Tujuan Keuangan yang Jelas
Banyak orang gagal mengatur keuangan karena tidak tahu untuk apa mereka menabung atau menyusun anggaran. Tanpa tujuan yang jelas, uang jadi mudah keluar untuk hal-hal yang tidak penting.
Solusi: Tetapkan tujuan keuangan seperti:
- Dana darurat 6x pengeluaran
- DP rumah dalam 3 tahun
- Liburan tahunan tanpa utang
Baca Juga: Masker Wajah dari Buah. Ini Manfaat dan Cara Membuatnya di Rumah, Gampang Banget
2. Tidak Membuat Anggaran Bulanan
Salah satu kesalahan paling umum adalah tidak membuat anggaran. Tanpa anggaran, kamu tidak tahu ke mana uang pergi setiap bulan.
Solusi: Buat anggaran sederhana yang mencakup:
- Kebutuhan pokok
- Tabungan dan investasi
- Dana darurat
- Hiburan
Gunakan aplikasi keuangan jika perlu agar lebih praktis.
3. Gaya Hidup Lebih Tinggi dari Penghasilan
Ketika penghasilan naik, gaya hidup pun ikut naik. Ini disebut lifestyle inflation, dan bisa membuat kamu tetap “bokek” meskipun gaji naik.
Solusi: Terapkan prinsip live below your means (hidup di bawah penghasilan). Misalnya:
- Jangan buru-buru ganti HP atau mobil hanya karena naik gaji
- Hindari belanja impulsif demi status sosial
4. Tidak Menyisihkan Dana Darurat
Banyak orang berpikir “ah nanti aja”, padahal dana darurat adalah penyelamat saat kondisi tak terduga datang—seperti kehilangan pekerjaan atau jatuh sakit.
Solusi: Sisihkan minimal 10% dari penghasilan setiap bulan untuk membangun dana darurat. Mulai dari nominal kecil, yang penting konsisten.
Baca Juga: Sederet Manfaat Minum Air Putih untuk Tubuh Kamu, dari Kesehatan Tubuh hingga Kesehatan Kulit
5. Selalu Menunda Investasi
Seringkali orang baru mikir soal investasi setelah usia 30 atau bahkan 40-an. Padahal semakin awal mulai, hasilnya bisa jauh lebih besar karena efek compound interest.
Solusi: Mulai investasi dari sekarang, sesuaikan dengan profil risiko. Bisa mulai dari:
- Reksadana
- Saham
- Emas
- Obligasi
Mulai dari jumlah kecil dan pelajari terus instrumen yang dipilih.
6. Terlalu Bergantung pada Kartu Kredit atau Paylater
Memang menggoda, tapi terlalu sering menggunakan kartu kredit atau paylater tanpa kontrol bisa bikin utang menumpuk.
Solusi: Gunakan fasilitas tersebut hanya jika kamu punya dana untuk melunasinya sebelum jatuh tempo. Dan selalu catat pengeluaran berbasis utang.