Megawati Sebut Orang yang Bicara 'Chaos' Aneh, Sindir SBY?

Zahwa Elia Azzahra
Jumat 02 Juni 2023, 18:37 WIB
Megawati diduga menyindir SBY (Sumber : Istimewa)

Megawati diduga menyindir SBY (Sumber : Istimewa)

LABVIRAL.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai orang yang berbicara tentang kerusuhan atau 'chaos' terkait pemilu aneh.

Megawati tidak menyebut orang yang dimaksudnya. Namun, belum lama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memprediksi situasi politik nasional akan chaos apabila Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pemilu menggunakan sistem proporsional tertutup.

"Kan ada komen-komen yang menurut saya aneh, yaitu seperti akan kalau ndak begini, ndak begitu itu, itu bisa terjadi chaos," kata Megawati di Kantor DPP PDIP Jakarta, Jumat (2/6/2023).

Baca Juga: Cara Bayar Tagihan Listrik Online di HP Lewat PLN Mobile

"Saya lalu berpikir, lah mereka sendiri yang mengatakan begitu bahwa bisa terjadi chaos," imbuhnya.

Megawati menjelaskan, pemilu bukan barang baru di Indonesia. Pertama kali Indonesia menyelenggarakan pemilu pada 1955.

"Jadi kalau ada yang sampaikan seperti itu (chaos) buat saya big question, maunya apa?" imbuhnya.

Baca Juga: Daftar Bengkel Motor Buka 24 Jam di Wilayah Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur

Selain itu, Megawati menyinggung hasil survei yang belakangan beredar. Di mana tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) cukup tinggi.

"Itu kan kepuasan kepada pemerintahan Pak Jokowi kan tinggi, sangat positif menerima perjalanan Republik ini," tukasnya.

SBY Prediksi Politik Nasional Chaos

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memprediksi politik Indonesia akan chaos apabila Mahkamah Konstitusi menetapkan Sistem Proposional Tertutup pada Pemilu 2024.

Baca Juga: Wajah Baru Deddy Corbuzier

Pernyataan itu disampaikan SBY untuk menyikapi pernyataan ahli hukum tata negara Denny Indrayana. Di mana Denny Indrayana mengaku mendapat informasi bahwa MK akan mengabukan sistem Pemilu kembali menjadi proporsional tertutup.

"Menarik yang disampaikan Prof Denny Indrayana melalui twitnya tentang informasi bakal ditetapkannya Sistem Proporsional Tertutup oleh MK dalam Pemilu 2024," kicau SBY sebagaimana dikutip Labviral.com dari akun Twitter @SBYudhoyono, Minggu (28/5/2023).

"Juga menarik, mengait PK Moeldoko di MA yang digambarkan Partai Demokrat sangat mungkin diambil alih Moeldoko," imbuhnya.

Baca Juga: Cara Ampuh yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengisi Daya Baterai HP Jadi Lebih Cepat!

SBY mengatakan, Denny Indrayana adalah mantan Wamenkumham dan ahli hukum yang kredibel.

"Jika yang disampaikan Prof Denny Indrayana “reliable”, bahwa MK akan menetapkan Sistem Proporsional Tertutup, dan bukan Sistem Proporsional Terbuka seperti yang berlaku saat ini, maka hal ini akan menjadi isu besar dalam dunia politik di Indonesia," tuturnya.

SBY mempertanyakan kepada MK apakah ada kegentingan dan kedaruratan sehingga sistem pemilu diganti. Padahal, proses pemilu sudah dimulai.

Baca Juga: Arti Sholawat Jibril Lengkap, Arab, Latin dan Keistimewaannya

"Ingat, DCS (Daftar Caleg Sementara) baru saja diserahkan kpd KPU. Pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan “chaos” politik," sambungnya.

SBY menjelaskan kewenangan MK adalah menilai apakah sebuah UU bertentangan dengan konstitusi. 

"Benarkah UU Sistem Pemilu Terbuka bertentangan dgn konstitusi?" ucapnya.

Baca Juga: 3 Tulisan Arab Sholawat Nabi Pendek Lengkap Beserta Keutamaannya

Menurut SBY, apabila MK tidak memiliki argumentasi kuat bahwa Sistem Pemilu Terbuka bertentangan dengan konstitusi sehingga diganti menjadi tertutup, maka mayoritas masyarakat akan sulit menerimanya.

"Ingat, semua lembaga negara termasuk Presiden, DPR & MK harus sama-sama akuntabel di hadapan rakyat," tegasnya.

"Sesungguhnya penetapan UU tentang sistem pemilu berada di tangan Presiden & DPR, bukan di tangan MK," katanya.

Baca Juga: Ternyata Ini Arti Kata Gamon yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

"Mestinya Presiden & DPR punya suara tentang hal ini. Mayoritas partai politik telah sampaikan sikap menolak pengubahan sistem terbuka menjadi tertutup. Ini mesti didengar," kata dia lagi.

SBY yakin partai politik hingga caleg ketika menyusu DCS berasumsi bahwa sitem pemilu tidak diubah.

"Kalau di tengah jalan diubah oleh MK, menjadi persoalan serius. KPU & Parpol harus siap kelola “krisis” ini. Semoga tidak ganggu pelaksanaan pemilu 2024. Kasihan rakyat," ujarnya.

Baca Juga: Denny Indrayana Dilaporkan, Polisi Langsung Selidiki Dugaan Sebar Hoaks

SBY berharap Pemilu 2024 tetap menggunakan Sistem Proporsional Terbuka.

"Setelah pemilu 2024, Presiden & DPR duduk bersama untuk menelaah sistem pemilu yang berlaku, untuk kemungkinan disempurnakan menjadi sistem yang lebih baik. Dengarkan pula suara rakyat," tukasnya.***

 

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini