Mensos Gus Ipul: Pengabdian Pilar Sosial Tak Butuh Sorot Lampu

Aryafdillahi HS
Senin 26 Mei 2025, 16:35 WIB
Mesos Gus Ipul saat bertemu dengan ratusan pilar sosial di Pendopo Dipayudha Adigraha, Banjarnegara (Sumber : Dok. Kemensos RI)

Mesos Gus Ipul saat bertemu dengan ratusan pilar sosial di Pendopo Dipayudha Adigraha, Banjarnegara (Sumber : Dok. Kemensos RI)

LABVIRAL.COM – Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan pesan mendalam saat bertemu dengan ratusan pilar sosial di Pendopo Dipayudha Adigraha, Banjarnegara, Minggu (25/5/2025). Dalam arahannya kepada 285 peserta yang terdiri dari pendamping PKH, TKSK, Karang Taruna, Tagana, PSM, Rehsos, dan Pordam—Gus Ipul menekankan bahwa pengabdian sosial sejati tak perlu disorot kamera, tetapi terasa dampaknya.

“Kekuatan bangsa ini bukan karena banyaknya bantuan pemerintah, tapi karena banyaknya orang yang rela mengabdi tanpa pamrih,” ujar Gus Ipul.

Sekolah Rakyat Jadi Prioritas

Gus Ipul menyoroti pentingnya peran pendamping sosial dalam menjalankan program prioritas Sekolah Rakyat—lembaga pendidikan untuk anak-anak dari keluarga termiskin berdasarkan Desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Ia menegaskan proses seleksi dilakukan bebas pungutan dan titipan.

Baca Juga: Bikin Bangga! Remaja Cantik 19 Tahun ini Berhaji Sendirian Sambil Rawat Nenek 86 Tahun

“Pendamping adalah ujung tombak keadilan pendidikan. Rekrutmen dilakukan transparan. Hanya yang benar-benar membutuhkan yang bisa masuk,” tegasnya.

Tak hanya mendata, para pendamping juga diharapkan membantu minimal 10 keluarga keluar dari kemiskinan setiap tahun. Target ini, menurut Gus Ipul, bukan soal angka, tetapi tentang komitmen nyata mengubah nasib warga.

Bangun Data yang Akurat, Bangun Masa Depan

Dalam arahannya, Mensos mengingatkan bahwa data yang akurat adalah kunci sukses program sosial. Kesalahan input bisa membuat keluarga miskin terlewat dari bantuan negara.

Baca Juga: Sekjen Kemensos Kunjungi Lokasi Calon Sekolah Rakyat di Maluku Utara

“Kita tak boleh membiarkan satu pun warga miskin tercecer hanya karena data yang salah,” ujarnya.

Gus Ipul juga menyerukan pentingnya kolaborasi antar pilar sosial. Menurutnya, tantangan sosial terlalu besar untuk ditangani secara sektoral.

“PKH, TKSK, Karang Taruna, Tagana, dan lainnya harus berjalan dalam satu barisan. Tidak bisa kerja sendiri-sendiri,” serunya.

Baca Juga: Dorong Penguatan Sinergi Daerah, Menteri PPPA: Ciptakan Ruang yang Aman untuk Perempuan dan Anak

Sekolah Rakyat Banjarnegara Siap Terima 300 Siswa

Dalam kunjungannya, Mensos juga meninjau progres pembangunan Sekolah Rakyat Banjarnegara yang akan menampung 100 siswa tahap awal, dan berkembang hingga 300 siswa setelah gedung baru rampung. Lokasi sementara menggunakan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang tengah direnovasi oleh Kementerian PUPR. Pemkab Banjarnegara juga telah menyiapkan lahan seluas 7 hektare di Kelurahan Wangon untuk jenjang SMP.

Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana, menyampaikan dukungan penuh. “Kami mengapresiasi langkah cepat dan nyata Kementerian Sosial. Terima kasih atas perhatian untuk anak-anak kami,” ujarnya.

Hingga Mei 2025, program Sekolah Rakyat telah hadir di 63 titik di seluruh Indonesia, menjangkau lebih dari 6.100 calon siswa dari Sumatera hingga Papua. Dengan sistem berasrama dan fasilitas lengkap, Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata keberpihakan negara terhadap anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

Sumber: Kementerian Sosial RI

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini