Namun menurutnya, tantangan saat ini bukan pada konsep wakaf itu sendiri, melainkan bagaimana membangun infrastruktur, sistem, dan gerakan yang memudahkan pesantren untuk mengelola dan menyalurkan wakaf secara profesional dan berdampak.
Selain dihadiri ratusan pesantren, acara ini juga diikuti oleh berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan, perwakilan pemerintah daerah, serta sejumlah perguruan tinggi dari Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Kehadiran mereka memperkuat komitmen bersama untuk membangun kemandirian pesantren melalui pengelolaan wakaf yang berkelanjutan.
Sumber: Badan Wakaf Indonesia