Petugas Daerah dan Bahasa Lokal
Arifatul juga mendorong penempatan lebih banyak petugas haji yang menguasai bahasa daerah. Hal ini penting karena banyak jemaah berasal dari daerah pedesaan dan kurang familiar dengan bahasa nasional maupun situasi perjalanan udara.
“Petugas yang memahami budaya dan bahasa lokal akan sangat membantu, terutama dalam membangun kenyamanan dan ketenangan psikologis jemaah,” ujarnya.
Pelatihan dan Komitmen Pendamping
Ia menegaskan perlunya pelatihan berkala bagi petugas agar mereka memahami tugas dan tanggung jawab dengan baik. Ia juga mengusulkan adanya pakta integritas bagi pendamping jemaah yang membutuhkan bantuan penuh, agar tidak meninggalkan jemaah yang didampingi.
Baca Juga: Respons Cepat Kemensos untuk Korban Longsor Ambon: Bantuan Logistik Dua Tahap Telah Disalurkan
“Jumlah petugas kita terbatas. Mereka membantu, tapi tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran keluarga. Jadi, kerja sama dari semua pihak sangat dibutuhkan,” katanya.
Komitmen untuk Penyelenggaraan Haji yang Adil dan Inklusif
Sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU, Arifatul menyatakan komitmennya untuk terus mendorong penyelenggaraan haji yang ramah perempuan dan inklusif.
“Kami akan terus mengawal aspirasi ini. Harapannya, ke depan akan ada forum khusus lintas kementerian, serta kerja sama dengan Pemerintah Arab Saudi, untuk memastikan layanan haji yang adil dan berkeadilan bagi semua,” pungkasnya.
Sumber: Kementerian Agama