Kemensos Finalisasi Sekolah Rakyat, Mulai Beroperasi Juli 2025

Aryafdillahi HS
Kamis 12 Juni 2025, 18:35 WIB
Kemensos Finalisasi Sekolah Rakyat, Mulai Beroperasi Juli 2025 (Sumber : Dok. Kemensos)

Kemensos Finalisasi Sekolah Rakyat, Mulai Beroperasi Juli 2025 (Sumber : Dok. Kemensos)

LABVIRAL.COM – Kementerian Sosial (Kemensos) tengah merampungkan persiapan pembukaan Sekolah Rakyat, program pendidikan khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, program ini ditargetkan mulai berjalan pada Juli 2025.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan bahwa proses rekrutmen tenaga pendidik hampir selesai.

“Saat ini sedang berjalan proses rekrutmen guru. Insya Allah tanggal 23–24 Juni semua selesai,” ujar Gus Ipul di Gedung Kemensos, Rabu (11/6/2025).

Baca Juga: Menteri PPPA Dorong Penyelenggaraan Haji yang Lebih Inklusif bagi Perempuan dan Disabilitas

Selain guru, Kemensos juga merekrut kepala asrama dan pamong. Hingga kini, telah disiapkan 1.554 guru dan 53 kepala sekolah yang akan ditempatkan di 100 titik Sekolah Rakyat, dengan total kapasitas sekitar 10.000 siswa.

Finalisasi Kurikulum dan Sarana

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa semua aspek operasional tengah difinalisasi oleh Satgas Sekolah Rakyat, termasuk kurikulum, tenaga pengajar, sarana-prasarana, hingga kebutuhan siswa.

Sementara itu, Prof. M. Nuh, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2009–2014, menargetkan pembangunan 100 sekolah pada tahap pertama, yang dibagi menjadi dua gelombang.

Baca Juga: Kemensos Percepat Rekrutmen Guru untuk Sekolah Rakyat, Pendaftaran Dimulai 10 Juni 2025. Ini Syaratnya

Pembagian Tahap I Sekolah Rakyat:

Tahap Ia – 63 lokasi:

  • 3 rombel SD (75 siswa)
  • 119 rombel SMP (2.800 siswa)
  • 129 rombel SMA (3.305 siswa)
  • Total: 247 rombel, 6.180 siswa

Tahap Ib – 37 lokasi:

  • 4 rombel SD (100 siswa)
  • 53 rombel SMP (1.310 siswa)
  • 88 rombel SMA (2.190 siswa)
  • Total: 145 rombel, 3.600 siswa

Total Tahap I: 396 rombel, 9.780 siswa

Pelatihan & Pendekatan Holistik

Baca Juga: Semangat Perjuangan Siti Hajar, Inspirasi Membangun Peradaban Bangsa

Kepala sekolah juga mendapatkan pelatihan untuk memperkuat peran mereka dalam pendidikan berbasis pengasuhan dan pemberdayaan. Sementara itu, kebutuhan dasar siswa seperti seragam, sepatu, dan alat tulis dipersiapkan dengan dukungan pengawasan dari BPKP, agar proses pengadaan berjalan transparan dan sesuai aturan.

Rekrutmen Siswa Tanpa Seleksi Akademik

Berbeda dari sekolah konvensional, Sekolah Rakyat tidak menggunakan seleksi akademik. Sebagai gantinya, dilakukan pemetaan kondisi akademik, psikososial, psikologis, dan kesehatan siswa dengan dukungan perguruan tinggi seperti UI dan Unpad.

Sebelum tahun ajaran dimulai, siswa akan tinggal di asrama untuk mengikuti pelatihan fisik dan pembinaan karakter, dengan fokus pada kesehatan jasmani, keberanian, dan kepercayaan diri.

Baca Juga: Kemenag dan Masjid Istiqlal Gelar Makan Bergizi Bersama 1.500 Anak Yatim

“Kita siapkan tidak hanya dari sisi akademik, tapi juga keberanian dan self confidence mereka,” jelas M. Nuh.

Kemensos juga tengah menghitung unit cost per siswa per tahun agar sesuai dengan kebutuhan tiap daerah.

Hadirkan Pendidikan yang Berkeadilan

Dengan pendekatan menyeluruh, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi simbol kehadiran negara dalam memberi kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Program ini bertujuan memutus rantai kemiskinan dan mencetak generasi unggul yang siap menghadapi masa depan.

Sumber: Kementerian Sosial

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini