Menteri PPPA Dorong Penyelenggaraan Haji yang Lebih Inklusif bagi Perempuan dan Disabilitas

Aryafdillahi HS
Kamis 12 Juni 2025, 13:13 WIB
Menteri PPPA Arifatul Dorong Penyelenggaraan Haji yang Lebih Inklusif bagi Perempuan dan Disabilitas (Sumber : Dok. Kemenag)

Menteri PPPA Arifatul Dorong Penyelenggaraan Haji yang Lebih Inklusif bagi Perempuan dan Disabilitas (Sumber : Dok. Kemenag)

LABVIRAL.COM – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sekaligus Ketua Umum PP Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi, menyampaikan apresiasi atas dedikasi para petugas haji Indonesia dalam melayani jemaah di Tanah Suci. Ia menilai, meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, para petugas tetap menunjukkan semangat luar biasa dalam memberikan pelayanan terbaik.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk seluruh petugas haji. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, saya melihat semangat mereka luar biasa dalam melayani jemaah,” ujar Menteri Arifatul di Jeddah, Selasa (10/6/2025).

Dorongan untuk Layanan Haji yang Lebih Inklusif
Namun demikian, ia menekankan pentingnya penyelenggaraan haji yang lebih inklusif, khususnya bagi jemaah perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas—yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga: Kemensos Percepat Rekrutmen Guru untuk Sekolah Rakyat, Pendaftaran Dimulai 10 Juni 2025. Ini Syaratnya

Perlu Penambahan Petugas Perempuan
Menteri Arifatul mencatat bahwa sekitar 55 hingga 60 persen jemaah haji Indonesia tahun ini adalah perempuan. Oleh karena itu, menurutnya, jumlah petugas perempuan perlu ditingkatkan agar pelayanan lebih optimal.

Ia juga menyoroti minimnya jumlah pembimbing ibadah perempuan. “Perempuan memiliki kebutuhan khusus dalam bimbingan ibadah, dan akan lebih nyaman jika dibimbing oleh sesama perempuan,” jelasnya.

Pentingnya Fasilitas yang Ramah Perempuan
Selain petugas, fasilitas yang tersedia juga perlu responsif terhadap kebutuhan gender. Salah satu aspek penting yang disorot adalah toilet untuk perempuan.

Baca Juga: Semangat Perjuangan Siti Hajar, Inspirasi Membangun Peradaban Bangsa

“Waktu penggunaan toilet bagi perempuan cenderung lebih lama. Maka, sudah seharusnya jumlah fasilitas toilet perempuan ditambah dibandingkan laki-laki. Hal ini harus diperhatikan dalam perencanaan pelayanan jemaah,” ungkapnya.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini