Beragam cara digunakan jemaah untuk menyembunyikan zamzam, mulai dari membungkusnya dengan lakban, menyelipkan di dalam kain ihram, sajadah, hingga membawa lima liter dalam satu koper. Namun tetap saja, semua trik itu terdeteksi oleh mesin X-ray.
Cecep menegaskan pentingnya mematuhi aturan penerbangan. “Kalau kami biarkan satu botol saja lolos, nanti akan jadi alasan bagi jemaah lain untuk ikut-ikutan. Ini sangat berisiko,” katanya.
Baca Juga: Gus Ipul Dorong Reformulasi Peran Pendamping Sosial untuk Tahun 2026
Sementara itu, Mohammad Faiz dari Saudi Airlines yang mengawasi proses pembongkaran mengatakan bahwa temuan zamzam yang berlebihan bisa berdampak pada jadwal penerbangan.
“Pernah satu koper isinya hampir semua air zamzam. Proses bongkar seperti ini bisa menyebabkan keterlambatan penerbangan. Bahkan ada koper yang ketinggalan dan baru dikirim dengan kloter berikutnya,” jelasnya.
Sesuai aturan penerbangan haji, berikut beberapa barang yang dilarang masuk dalam koper bagasi:
- Air zamzam dalam bentuk dan kemasan apa pun
- Barang yang mengandung aerosol, gas, magnet, atau senjata tajam
- Mainan dengan baterai dan power bank di atas 20.000 mAh
- Uang tunai di atas Rp100 juta atau SAR 25.000
- Produk hewani dan makanan berbau menyengat
- Tanaman hidup dan hasil pertaniannya
Mematuhi aturan bukan hanya soal disiplin, tapi juga demi keselamatan bersama. Jangan sampai niat membawa oleh-oleh justru mengganggu perjalanan pulang seluruh rombongan.***
Sumber: Kemenag