Jemaah Haji Diminta Waspada Gejala Sakit Usai Tiba di Tanah Air

Aryafdillahi HS
Senin 16 Juni 2025, 10:42 WIB
Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah dr. M. Imran. (Sumber : Dok. Kemenag)

Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah dr. M. Imran. (Sumber : Dok. Kemenag)

LABVIRAL.COM – Lebih dari 23 ribu jemaah haji telah kembali ke Indonesia sejak pemulangan pertama pada 11 Juni 2025. Bagi jemaah yang merasa kurang sehat setelah tiba di tanah air, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, baik rumah sakit maupun puskesmas.
 
Imbauan ini disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah, dr. M. Imran, dalam konferensi pers di Makkah, Minggu (15/6/2025).
 
"Jika ada gejala seperti demam, batuk, atau sesak napas, sebaiknya segera berobat. Jangan menunggu parah," ujar Imran. Ia juga mengingatkan, jika gejala muncul dalam waktu 14 hari setelah kepulangan, penting untuk menyampaikan riwayat perjalanan haji kepada petugas medis agar penanganan bisa lebih tepat.
Imran juga mengimbau jemaah untuk menjaga kondisi tubuh menjelang kepulangan. “Keluarga di rumah tentu berharap bisa menyambut Bapak dan Ibu dalam keadaan sehat,” ucapnya.
 
Cuaca Ekstrem di Tanah Suci, Jemaah Diminta Waspada
 
Di sisi lain, suhu ekstrem terus melanda Makkah dan Madinah. Saat ini, Arab Saudi tengah memasuki puncak musim panas, dengan suhu mencapai 45°C di Makkah dan 47°C di Madinah. Udara yang kering dan kelembapan rendah membuat panas semakin menyengat.
 
Imran mengingatkan jemaah yang masih berada di tanah suci untuk menjaga kesehatan dengan cara:
  1. Istirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri beribadah berat seperti umrah sunnah berulang-ulang atau mengejar arbain.
  2. Menghindari aktivitas luar ruangan pada pukul 10.00–16.00 WAS. Jika terpaksa keluar, gunakan payung, semprotan wajah, dan bawa air minum. “Minumlah air sedikit tapi sering. Jangan tunggu haus,” katanya.
  3. Gunakan masker, terutama saat mengalami batuk dan pilek, agar tidak menular ke jemaah lain.
  4. Bagi jemaah dengan penyakit bawaan (komorbid), disarankan lebih banyak beribadah di hotel dengan kegiatan ringan seperti tadarus, zikir, atau bersedekah.
  5. Lansia wajib didampingi saat beraktivitas di luar, serta rutin memeriksakan kesehatan minimal seminggu sekali di kloter.
Hingga saat ini, sebanyak 72.100 jemaah telah menerima layanan kesehatan di kloter. Penyakit terbanyak yang ditangani adalah ISPA, hipertensi, diabetes, dan komplikasi. Sementara itu, 238 jemaah menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi karena pneumonia, diabetes, dan penyakit jantung.
 
Jumlah jemaah yang wafat hingga hari ke-44 tercatat sebanyak 275 orang. “Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” kata Imran.
 
Ia berharap seluruh jemaah haji, baik yang masih berada di tanah suci maupun yang sudah di tanah air, senantiasa dalam kondisi sehat. “Semoga Allah SWT menjaga kesehatan para jemaah dan mengabulkan doa-doa mereka, agar kemabruran haji membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.***
 
Sumber: Kemenag
Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini