Kemensos Salurkan Bantuan Rp4,8 Miliar untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki‑Laki

Aryafdillahi HS
Kamis 19 Juni 2025, 13:18 WIB
Kemensos Salurkan Bantuan Rp4,8 Miliar untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki‑Laki (Sumber : Dok. BNPB)

Kemensos Salurkan Bantuan Rp4,8 Miliar untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki‑Laki (Sumber : Dok. BNPB)

LABVIRAL.COMKementerian Sosial (Kemensos) telah mengirimkan paket logistik untuk mendukung kebutuhan dasar korban erupsi Gunung Lewotobi Laki‑Laki di Nusa Tenggara Timur. Menurut Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, penyaluran dilakukan lewat sentra dan dinas sosial setempat.

“Melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana alam yang bersumber dari gudang pusat di gudang Sentra Efata di Kupang, dan gudang Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, serta belanja langsung sesuai kebutuhan di lapangan,” kata Gus Ipul saat konferensi pers di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).

Gus Ipul menambahkan, “Dimana barang-barang yang kita kirim dari Kupang, insya Allah hari ini sudah berada di sana.” Total nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp 4,8 miliar, meliputi makanan siap saji dan lauk pauk, makanan khusus anak, tenda, selimut, hingga family kit.

Baca Juga: Menteri PPPA Tegaskan Pengawalan Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan di Era Digital

Untuk mempercepat respons, Kemensos mengerahkan 45 anggota Tim Siaga Bencana (Tagana) yang bertugas melakukan asesmen kondisi korban, evakuasi ke tempat aman, serta mendirikan shelter darurat dan dapur umum lapangan. “Dan dalam pelaksanaannya tentu berkoordinasi dengan BPBD setempat, dengan bupati atau walikota atau pemerintah daerah,” ujar Gus Ipul.

Dapur umum lapangan Kemensos beroperasi di tujuh lokasi: Brimob Desa Konga, Tagana Desa Kongan, Desa Bokang, Desa Lowolaga, Desa Ile Gerong, Desa Kanada (Kobasoma), dan Desa Eputobi. Kapasitas produksi rata‑rata mencapai 18.000 bungkus makanan per hari untuk pengungsi dan relawan.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki‑Laki terjadi pada Selasa (17/6/2025) pukul 17.35 WITA dengan kolom abu setinggi 10 kilometer. Aktivitas ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm selama 6 menit 53 detik, dan menyebabkan hujan abu, pasir, serta batu kerikil hingga ke Desa Boru, Hewa, dan Watobuku. BNPB telah mengevakuasi warga dari satu desa sejak hari kejadian, namun belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerusakan bangunan.

Baca Juga: BWI Lantik Pengurus Wakaf di Bangka Belitung Periode 2025–2028, Siapkan Inovasi dan Profesionalisme

Sebelumnya pada November 2024, letusan serupa menelan 9 korban jiwa dan memaksa ribuan penduduk mengungsi, sehingga respons cepat Kemensos kali ini diharapkan meminimalkan dampak sosial dan kesehatan bagi masyarakat terdampak.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini