Meski harus menunda pulang satu hari, para jemaah JKS‑12 justru merasa mendapat tambahan cerita yang tak terlupakan. “Banyak dari kami belum pernah ke Medan. Jadi ini seperti bonus setelah haji,” tutur Fahrurozi.
Dan tentu saja, bolu Meranti menjadi buah tangan wajib yang menyertai kepulangan mereka.
Meski diawali ujian, perjalanan ibadah ini ditutup dengan rasa syukur yang dalam. "Kami sudah diberikan pelayanan yang luar biasa dalam perjalanan haji ini. Saya mengucapkan terima kasih perjalanan haji ini berakhir bahagia," ucap Tahani sambil mengurai senyum.
Bagi mereka, oleh-oleh terbaik bukan cuma yang bisa dimakan, tapi juga cerita yang bisa diwariskan—tentang iman, kesabaran, dan kebahagiaan yang datang di luar rencana.***