LABVIRAL.COM – Penyelenggaraan ibadah haji kini semakin efisien berkat pemanfaatan teknologi bernama Sistem Komputerisasi Haji Terpadu atau Siskohat. Sistem digital ini menjadi tulang punggung pendataan dan pelayanan jemaah haji, mulai dari pendaftaran awal hingga kepulangan.
Tak hanya mendukung proses pendaftaran dan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), Siskohat juga mengelola seluruh tahapan penting lainnya seperti pengurusan dokumen, pembentukan kloter, pelaporan penerbangan, hingga manajemen embarkasi dan debarkasi. Semua proses ini disatukan dalam satu platform digital.
Menurut Kepala Seksi Data dan Sistem Informasi Haji Terpadu (SIHDU) Daerah Kerja Madinah, Dwi Kumala Mursyid, sistem yang dikelolanya tidak hanya terbatas pada Siskohat. Timnya juga menangani berbagai aplikasi pendukung lain seperti Siskopatuh, sistem elektronik pengadaan layanan, aplikasi petugas, serta sistem digital untuk asrama haji.
Baca Juga: 7 Cara Menjinakkan Kucing Liar agar Nurut di Rumah
“Kami maintenance itu bukan cuma Siskohat aja. Jadi ada Siskopatuh. Ada aplikasi petugas yang kemarin dipakai teman-teman untuk rekrutmen dan lain sebagainya. Ada yang namanya sistem elektronik pengadaan akomodasi, katering, transportasi. Termasuk pengadaan layanan masyarakat itu. Terus ada aplikasi lagi asrama haji. Dan lain sebagainya. Masih banyak aplikasi. Yang kita maintain itu banyak aplikasinya. Yang orang tahu rata-rata kan Siskohat. Padahal aplikasi petugas yang dipakai untuk operasional, testing itu kami juga, Sihdu juga,” ujar Mursyid.
Aplikasi Siskohat sendiri kini ditampilkan dalam bahasa Inggris agar bisa diakses oleh mitra dari Arab Saudi. Sebelumnya sempat tersedia versi Bahasa Indonesia, namun diganti karena kebutuhan akses dua negara.
”Versi bahasa Indonesia sebelumnya sempat ada, namun kemudian digantikan dengan bahasa Inggris. Hal ini dilakukan karena konsumen atau stakeholder dari aplikasi ini berasal dari dua negara, yaitu Indonesia dan Arab Saudi. Diasumsikan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya dapat memahami bahasa Inggris”, ujar Mursyid.
Baca Juga: 53 Kepala Sekolah Rakyat Ikuti Retret Nasional, Gus Ipul: Mereka Adalah Satu Tim yang Solid
Dalam proses pendaftaran haji, jemaah diminta menyetorkan dana awal sebesar Rp25 juta ke Bank Penerima Setoran (BPS-BPIH). Konfirmasi pendaftaran bisa dilakukan dengan dua metode, yakni langsung ke kantor Kemenag atau melalui aplikasi digital yang kini bernama Satu Haji.