Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa guna merampungkan perundingan tersebut.
Airlangga menambahkan bahwa negosiasi IEU–CEPA telah berlangsung selama satu dekade, melalui lebih dari 19 putaran perundingan. Namun kini seluruh isu berhasil diselesaikan.
Baca Juga: Indonesia dan Timor Leste Sepakat Perluas Kolaborasi Perdagangan dan Dukung Keanggotaan ASEAN
“IEU–CEPA ini kita sudah berunding masuk tahun ke-10, lebih dari 19 putaran. Namun seluruh isunya akan selesai. Dan ini tentu merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa melalui perjanjian ini, produk Indonesia akan bisa masuk ke pasar Uni Eropa dengan tarif 0%.
“Berarti antara Indonesia dan EU itu akan produk kita bisa masuk ke Eropa dengan tarif 0%,” ungkapnya.
Adapun penandatanganan resmi perjanjian ini direncanakan berlangsung pada kuartal III tahun 2025 di Jakarta. Namun, waktu pasti akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo.
“Nanti akan ada penandatanganan di kuartal ke-3 tahun ini dan di Jakarta. Tapi kita tunggu pengumuman dari Presiden. Jadi kita tidak, tidak spill-spill,” bebernya.
Airlangga menutup dengan menegaskan bahwa meskipun negosiasi ini sempat alot, namun hasilnya sangat strategis bagi masa depan ekonomi Indonesia. “Tapi tentu situasi global geopolitik itu semuanya berubah,” pungkasnya.***