Dua Momentum Strategis Warnai Hari Koperasi Nasional 2025 di Klaten

Aryafdillahi HS
Selasa 22 Juli 2025, 09:50 WIB
Dua Momentum Strategis Warnai Hari Koperasi Nasional 2025 di Klaten (Sumber : Dok. Kemenkop)

Dua Momentum Strategis Warnai Hari Koperasi Nasional 2025 di Klaten (Sumber : Dok. Kemenkop)

LABVIRAL.COM – Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) 2025 menjadi tonggak bersejarah dalam penguatan peran koperasi di Indonesia. Tahun ini, Harkopnas dirayakan dengan dua peristiwa penting yang menjadi sorotan nasional dan internasional.
 
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan, dua momen besar tersebut adalah ditetapkannya tahun 2025 sebagai International Cooperative Year oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta peluncuran lebih dari 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di seluruh Indonesia.
 
"Jadi tahun ini adalah tahun yang istimewa buat koperasi karena PBB sudah menetapkan tahun 2025 sebagai Tahun Koperasi Internasional dan yang kedua, pada perayaan puncak perayaan Harkopnas ini ditandai dengan peluncuran kelembagaan 80 ribu lebih Kopdes/Kel Merah Putih," kata Menkop Budi Arie usai menghadiri acara peluncuran Kopdes/Kel Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7).
 
Menurut Menkop, pengakuan dari dunia internasional melalui PBB menjadi penyemangat bagi kebangkitan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Ia berharap, momen Harkopnas tahun ini menjadi titik balik kebangkitan koperasi nasional melalui program Kopdes/Kel Merah Putih.
 
“Kita harus memaknai puncak perayaan Harkopnas 2025 ini sebagai penanda bahwa gerakan ekonomi rakyat bergerak bangkit dan kita semua menuju Indonesia Emas 2045 dengan pondasi ekonomi rakyat yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan," ujar Menkop Budi Arie.
 
Ia menjelaskan, program 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih telah memasuki babak baru. Setelah melewati fase pembentukan melalui musyawarah desa khusus (musdesus), kini koperasi-koperasi tersebut mulai memasuki tahap operasional. Total telah terbentuk 81.148 unit koperasi, hampir seluruhnya telah mengantongi badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
 
"Ini sudah memenuhi target yang diperintahkan Presiden (sebanyak 80.000 unit) kepada kami semua. Karena itu, mulai hari ini kita mengawali chapter kedua, yaitu pengoperasian Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia," kata Menkop.
 
Meski menyadari bahwa tantangan operasionalisasi Kopdes/Kel cukup kompleks, Menkop optimistis bahwa kolaborasi lintas sektor akan mampu mengatasi hambatan yang ada dan memaksimalkan manfaat koperasi bagi masyarakat.
 
"Keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih ini akan mendekatkan modal ke desa, teknologi didekatkan ke desa dan pelayanan masyarakat didekatkan ke desa," katanya.
 
Guna menjamin keberlangsungan program, Kementerian Koperasi telah menyiapkan lima langkah strategis. Pertama, penguatan sistem dan digitalisasi. Kedua, penyediaan manajer profesional melalui program inkubasi. Ketiga, peningkatan kapasitas sumber daya manusia koperasi.
 
Langkah keempat adalah penguatan sistem pengawasan partisipatif dari anggota. Kelima, membangun jaringan koperasi nasional yang terintegrasi dari desa hingga pusat. Untuk mendukung ini, Kemenkop menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan dalam penyediaan pelatihan, modul, dan sertifikasi pengelola koperasi.
 
"Kami sudah melakukan pelatihan-pelatihan, kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan karena mereka punya balai-balai. Menyiapkan modulnya, menyiapkan sertifikasinya karena beberapa keahlian itu memerlukan sertifikasi," ujarnya.
 
Budi Arie kembali menegaskan bahwa Kopdes/Kel Merah Putih memiliki misi utama dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, dengan mendorong koperasi menjadi garda depan ekonomi inklusif di desa-desa.
 
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono yang juga Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih menambahkan, Harkopnas 2025 adalah momentum paling bersejarah bagi koperasi dan sistem ekonomi Pancasila.
 
"Tahun 2025 ini adalah hari Koperasi yang menjadi momentum kebangkitan Koperasi dan momentum bagi bergeloranya lagi tentang sistem ekonomi Pancasila karena Presiden akan memulainya dari launching 80.000 Koperasi Desa ini menjadi awal dari sebuah perubahan," ujar Wamenkop Ferry Juliantono.
 
Kopdes/Kel Merah Putih diyakini akan menjadi instrumen pemerataan ekonomi dengan menghadirkan tujuh unit usaha wajib (mandatori) di setiap koperasi. Pemerintah juga memberikan keleluasaan bagi desa untuk menambah unit usaha sesuai potensi lokal.***
Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini