Mendag Busan mencontohkan negara-negara maju, seperti Tiongkok yang kemajuannya didukung riset yang kuat. “Saya pernah membaca riset tentang pengembangan sektor agrikultur di Tiongkok yang sudah disusun secara terencana hingga tahun 2050,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mendag Busan berharap ERIA sebagai lembaga riset regional yang kredibel dan independen dapat terus berkolaborasi dengan BKPerdag dalam mendukung program prioritas Kemendag melalui beragam kegiatan.
“Kami berharap kolaborasi yang terjalin dapat berdampak lebih luas, melalui berbagai sesi pelatihan, lokakarya, dan forum diskusi bersama seperti Trade Policy Advisory Group yang sebelumnya sudah pernah dilaksanakan,” ucap Mendag Busan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Beri Tantangan Besar untuk Danantara: Target Imbal Hasil Minimal 7,5%
Sementara itu, Presiden ERIA Tetsuya Watanabe menegaskan komitmen untuk terus mendukung Kemendag merumuskan kebijakan perdagangan yang adaptif, inovatif, dan berorientasi masa depan. Ia juga berharap kemitraan Kemendag dengan ERIA ini berkontribusi dalam pembangunan kawasan.
“ERIA berkomitmen untuk mendukung Kemendag dalam merumuskan kebijakan perdagangan yang aplikatif dan dapat mendukung prioritas perdagangan Indonesia dalam menghadapi dinamika global yang terus berubah. Kami berharap kemitraan ini dapat turut berkontribusi membangun kawasan yang lebih tangguh, kompetitif, dan terhubung,” ujar Watanabe.***