LABVIRAL.COM - Usia 1–3 tahun adalah fase emas dalam pertumbuhan anak. Di masa ini, anak sedang membentuk fondasi emosional, sosial, dan moralnya.
Banyak orang tua menganggap fase ini hanya soal memberi makan, mengganti popok, atau mengajarkan kata-kata pertama. Padahal, inilah waktu yang sangat krusial untuk membentuk karakter anak sejak dini.
Parenting anak usia 1–3 tahun: membentuk karakter sejak dini bukan sekadar pola asuh biasa. Ini adalah investasi jangka panjang dalam perkembangan kepribadian, empati, dan kedisiplinan anak yang akan mereka bawa hingga dewasa.
Mengapa Usia 1–3 Tahun Sangat Penting untuk
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Rumahan yang Enak dan Praktis, Cuma 10 Menit, Anti Gagal
Pembentukan Karakter?
Pada usia ini, otak anak berkembang sangat cepat. Mereka menyerap segala hal di sekitarnya seperti spons, termasuk sikap, ucapan, dan perilaku orang tua. Ini disebut sebagai masa critical period, di mana anak lebih mudah menyerap nilai-nilai dasar seperti:
- Kepercayaan terhadap orang lain
- Rasa aman dan nyaman
- Kemampuan mengekspresikan emosi
- Perbedaan antara benar dan salah
Maka dari itu, parenting anak usia 1–3 tahun: membentuk karakter sejak dini harus dilakukan dengan pendekatan yang sadar, konsisten, dan penuh kasih.
Pilar Penting dalam Parenting Anak Usia 1–3 Tahun
1. Bangun Ikatan Emosional yang Kuat
Anak yang merasa aman secara emosional akan lebih mudah diajak belajar hal-hal baru, termasuk membedakan perilaku baik dan buruk. Pelukan, perhatian penuh, dan kontak mata saat berbicara menjadi bentuk komunikasi yang sangat penting.
Tips: Sediakan waktu minimal 15–30 menit per hari untuk bermain dan berinteraksi tanpa gangguan gadget atau pekerjaan lain.
Baca Juga: Teknologi Zaman Kini: Solusi atau Ancaman bagi Masyarakat? Ini yang Perlu Kamu Tahu
2. Ajarkan Disiplin Positif Sejak Dini
Disiplin bukan berarti hukuman, melainkan pengajaran tentang batasan. Anak usia 1–3 tahun sudah mulai memahami aturan sederhana. Ajarkan secara konsisten dengan nada lembut namun tegas.
Contoh sederhana:
- “Mainan disimpan setelah dipakai, ya.”
- “Kalau mau bicara, tunggu giliran.”
Dengan pendekatan seperti ini, anak akan belajar bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan tanpa merasa ditekan.
3. Berikan Contoh yang Baik (Role Model)
Anak-anak belajar dengan meniru. Jika Anda bersikap sabar, sopan, dan penuh empati, anak akan meniru sikap tersebut. Sebaliknya, jika orang tua mudah marah atau berteriak, anak akan menganggap itu hal yang wajar.
Kiat: Jadikan momen harian sebagai sarana pembelajaran, misalnya mengucapkan “terima kasih” saat anak membantu mengambilkan sesuatu.
Baca Juga: Mau Wajah Kinclong? Ini Buah-Buahan yang Bikin Kulit Bersinar. Gak Perlu Treatment Mahal ke Salon
Stimulasi yang Mendukung Pembentukan Karakter
1. Bacakan Cerita Bermakna
Membacakan buku cerita adalah cara efektif untuk mengenalkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, tolong-menolong, dan kerja sama. Pilih buku dengan tokoh hewan atau anak-anak yang berperilaku baik dan ajak anak berdiskusi setelah membaca.
2. Dorong Anak Mengekspresikan Emosi
Anak usia dini belum bisa mengungkapkan perasaan secara verbal dengan jelas. Ajak mereka mengenali dan menamai emosi mereka seperti marah, sedih, senang, atau takut.
“Kamu terlihat marah karena mainannya rusak, ya? Nggak apa-apa merasa marah, yuk kita cari solusinya.”
Dengan cara ini, anak belajar mengenali dan mengelola emosi, yang menjadi fondasi penting dalam pembentukan karakter.
3. Libatkan Anak dalam Aktivitas Rumah Tangga
Meski masih kecil, anak bisa mulai diajak melakukan hal sederhana seperti menyimpan mainan, membuang sampah ke tempatnya, atau membantu menyiapkan makanan ringan. Aktivitas ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan percaya diri pada anak.
Baca Juga: 7 Kesalahan Pendaki Pemula yang Sering Terjadi, Begini Cara Menghindarinya
Hindari Kesalahan Umum dalam Parenting Usia Dini
Beberapa hal yang sering dilakukan tanpa sadar bisa menghambat perkembangan karakter anak:
- Terlalu sering berkata “jangan” tanpa penjelasan
- Memberikan gadget sebagai penenang emosi
- Kurangnya pujian saat anak melakukan hal baik
- Mengabaikan perilaku baik karena fokus pada kesalahan
Sebaliknya, berikan apresiasi kecil untuk setiap langkah positif yang anak lakukan, sekecil apapun itu.
Baca Juga: Nikmatnya Seblak: Kuliner Pedas Khas Bandung yang Wajib Dicoba
Karakter Anak Terbentuk dari Kehadiran dan Konsistensi
Parenting anak usia 1–3 tahun: membentuk karakter sejak dini bukan pekerjaan instan. Dibutuhkan kesabaran, konsistensi, dan kehadiran penuh dari orang tua. Namun, hasilnya akan membekas dalam hati anak sepanjang hidupnya.
Ingat, karakter anak bukan dibentuk dari kata-kata saja, tapi dari pengalaman yang mereka jalani bersama kita setiap hari.
Sudahkah kamu meluangkan waktu khusus hari ini untuk membentuk karakter anak? Mulailah dari hal kecil, lakukan dengan konsisten, dan lihatlah betapa kuatnya pengaruh kita dalam tumbuh kembang mereka.
Bagikan artikel ini kepada orang tua lain agar kita bersama-sama menciptakan generasi yang kuat secara karakter dan emosi sejak usia dini.***