Ternyata Ini Alasan Sebenarnya Elon Musk Kunjungi China, Bahas Artificial Intelligence di Masa Depan

Yusuf Tirtayasa
Senin 19 Juni 2023, 21:25 WIB
Elon Musk (Sumber : Twitter/elonmusk)

Elon Musk (Sumber : Twitter/elonmusk)

LABVIRAL.COM - Beberapa waktu yang lalu, Elon Musk mengunjungi China. Negara Tirai Bambu tersebut menyambut dan mengungkap bahwa China akan mulai membuka investasi luar negri.

Bersamaan dengan hal tersebut, CEO Tesla mengungkap, bahwa dirinya juga membicarakan terkait kecerdasan buatan (AI). Karena, teknologi tersebut akan menjadi pondasi berkembangnya inovasi dunia ke langkah yang lebih jauh lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemilik Twitter ini mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi di Beijing, China serta menemui para karyawan Tesla di sana pada awal bulan ini.

"Sesuatu yang perlu dicatat adalah dalam perjalanan saya baru-baru ini ke China, dengan pimpinan senior di sana, saya pikir, kami punya beberapa diskusi yang sangat produktif tentang risiko kecerdasan buatan, dan perlunya pengawasan atau regulasi," ujarnya.

"Dan pemahaman saya dari percakapan itu adalah bahwa China akan memulai regulasi AI di China," kata Elon Musk dalam diskusi bersama Robert Kennedy Jr. di Space Twitter, seperti dikutip dari The Straits Times, Kamis (8/6/2023).

Baca Juga: Diam-diam Bos Tesla Elon Musk Kunjungi China, Ada Apa?

Elon Musk sendiri tidak membuat cuitan apa pun saat berada di Tiongkok. Di samping itu, Tesla juga belum merilis apa-apa soal pertemuan bos besar mereka dengan para pejabat setempat.

Namun, media resmi China mengatakan Musk memuji negara itu, serta menyatakan "kepercayaan penuh pada pasar Tiongkok." Di tengah pesatnya kemajuan AI yang naik karena popularitas ChatGPT, perusahaan China juga mulai banyak yang ikut terjun untuk mengembangan alat berbasis kecerdasan buatan garapan mereka sendiri.

Pemerintah Tiongkok pun tengah menggarap aturan, yang mengharuskan produk AI baru menjalani penilaian keamanan sebelum dirilis, serta proses memastikan produk mencerminkan "nilai-nilai inti sosialis."

Aturan "Administrative Measures for Generative Artificial Intelligence Services" ini juga melarang konten yang mempromosikan "propaganda teroris atau ekstremis", "kebencian etnis", atau "konten lain bisa mengganggu tatanan ekonomi dan sosial.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini