Google Kembali Kena Denda Hampir Rp500 Miliar Oleh Instansi Ini

Yusuf Tirtayasa
Selasa 20 Juni 2023, 20:31 WIB
Ilustrasi Google (Sumber : unsplash.com/@pawel_czerwinski)

Ilustrasi Google (Sumber : unsplash.com/@pawel_czerwinski)

LABVIRAL.COM - Perusahaan raksasa teknologi dunia Google kembali didenda hingga $32,5 juta atau setara dengan Rp483,6 miliar. Ini dikarenakan Google melanggar hak cipta milik Sonos.

Diketahui, Sonos merupakan pengembang dan produsen produk audio asal Amerika Serikat. Namun, ini bukan kali pertama terjadi pada perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut.

Pertarungan hukum antara Google versus Sonos ini sedianya sudah berlangsung sejak 2020. Selain mesin pencarian (search engine) dan smartphone, Google memang memiliki sejumlah perangkat pintar lain di dalam portofolio perusahaan, seperti Chromecast Audio, Google Nest Mini, Google Home, hingga Google Home Max.

Ketika itu, Google dituntut karena dinilai menggunakan lima paten Sonos secara ilegal di produk audio bikinan Google. Salah satunya adalah teknologi speaker yang bisa disinkronkan dengan speaker lainnya dalam ruangan secara bersamaan (multi-room).

Nah, setelah berlangsung selama kurang lebih tiga tahun, pengadilan AS memutuskan bahwa Google melanggar satu paten milik Sonos. Menurut pengadilan, produk audio awal Google seperti Chromecast Audio dan Google Home, melanggar hak paten teknologi multi-room speaker milik Sonos.

Baca Juga: Google Dikabarkan Bakal Rilis Fitur Google Meet Untuk Pengguna yang Sedang di Jalan

Pengadilan menolak empat klaim pelanggaran paten lainnya terhadap Google. Termasuk menolak klaim bahwa aplikasi Google Home melanggar paten terkait kontrol perangkat audio melalui smartphone atau perangkat lain.

Sonos mengungkapkan bahwa keputusan pengadilan ini kembali menegakkan paten Sonos dan mengakui bahwa Sonos menjadi pionir di bidangnya, sebagaimana dikutip dari GizmoChina, Senin (12/6/2023).

Google juga sudah buka suara soal keputusan pengadilan yang menetapkannya melanggar paten Sonos. Google mengungkapkan komitmennya terhadap pengembangan teknologi independen dan persaingan yang adil. Saat ini, Google sedang mengevaluasi dan mempertimbangkan langkah selanjutnya yang harus diambil.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini