Hasil Studi: 54% Pria Lajang Bakal Gunakan Chatgpt untuk "Menipu" Pasangan Kencan

Yusuf Tirtayasa
Senin 31 Juli 2023, 12:44 WIB
Ilustrasi chatgpt (Sumber : Pixabay)

Ilustrasi chatgpt (Sumber : Pixabay)

Hal itu mungkin untuk meningkatkan peluang kesuksesan berkencan secara signifikan. Namun, temuan tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan era baru catfishing berbasis AI, dengan 57% dari semua responden percaya penggunaannya dalam pengaturan kencan online merupakan hal yang tidak jujur.

Crystal Cansdale, pakar kencan di Inner Circle, aplikasi kencan global yang mengutamakan kualitas, berkomentar saat ini semakin banyak orang yang bosan dengan aplikasi kencan.

Hal itu karena ada banyak tekanan untuk menjadi pribadi yang asli atau original dan kebisingan yang ditimbulkan dari berbagai pilihan yang ditawarkan pada orang-orang lajang. Ia menyayangkan kencan telah menjadi permainan angka. 

"Dengan teknologi AI seperti ChatGPT yang sekarang tersedia, saya tidak terkejut bahwa orang lajang memilih mencoba menggunakannya untuk membantu mereka menonjol dari yang lain, tetapi penggunaan chatbot merupakan bentuk kepalsuan dan ini menjadi kekhawatiran," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima LABVIRAL.COM.

Cansdale menegaskan keaslian adalah inti dari membangun hubungan, dan terlepas dari seberapa 'nyata' pesan yang dihasilkan ChatGPT dapat terlihat, itu hanya akan membawa pengguna pada hal yang tidak nyata.

Baca Juga: Apa Itu ChatGPT? Simak Cara Menggunakannya!

Mungkin mengejutkan, terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar orang dewasa lajang akan menggunakan ChatGPT untuk membantu percakapan kencan realtime mereka, hanya 37% yang terbuka menggunakan alat tersebut untuk meningkatkan profil mereka. 

Potensi Menipu

David Emm, Principal Security Researcher Global Research and Analysis Team Kaspersky menuturkan menggunakan AI seperti ChatGPT untuk menciptakan saluran obrolan menarik mungkin tampak tidak berbahaya dan cara yang menyenangkan untuk memulai percakapan baru dengan calon pasangan kencan.

"Tetapi mereka yang menggunakan aplikasi kencan harus menyadari bahwa tidak semua orang akan menggunakannya dengan itikad baik. Beberapa mungkin menggunakannya untuk menipu, dan seperti yang telah kita lihat dengan photo doctoring, orang dapat dengan mudah berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya dan memikat orang lain ke dalam skenario yang tidak baik.”

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini