Efek Apa yang Terjadi Saat Mesin Sepeda Motor di Bore Up?

Yowan R
Jumat 15 September 2023, 14:39 WIB
Ilustrasi bore up mesin sepeda motor (Sumber : pinterest.com)

Ilustrasi bore up mesin sepeda motor (Sumber : pinterest.com)

LABVIRAL.COM - Semua pabrikan sepeda motor telah mendesain sedemikian rupa untuk setiap produk yang akan mereka rilis di pasaran, termasuk dari segi mesin dengan kapasitas cc silinder yang sudah sesuai standar dari pihak pabrikan.

Meskipun demikian, tak sedikit para pemilik motor yang kurang puas dengan kapasitas cc silinder pada mesin sepeda motor mereka dan memilih untuk meningkatkan kapasitas silinder mesin motornya atau yang disebut dengan istilah bore up.

Selain untuk meningkatkan kapasitas mesin sepeda motor, bore up juga dilakukan dengan tujuan meningkatkan performa mesin motornya. Untuk melakukan bore up mesin sepeda motor ini biasanya dilakukan oleh para mekanik yang sudah ahli.

Sebagai informasi, bore up mesin sepeda motor ini dilakukan dengan cara mengganti ukuran piston agar volume bahan bakar dan juga udara yang disemprotkan ke ruang pembakaran menjadi lebih besar.

Jika kamu ingin melakukan bore up mesin sepeda motor, kamu harus tahu terlebih dahulu apa saja efek yang akan terjadi baik itu efek positif maupun negatifnya. Untuk mengetahui apa saja efek dari bore up mesin sepeda motor, kamu bisa lihat selengkapnya di bawah ini:

Efek positif bore up mesin sepeda motor

Jika dilihat dari efek positifnya mesin sepeda motor yang di bore up akan memiliki tenaga bawah yang jauh lebih responsif dan kecepatan yang lebih baik. Mesin motor yang di bore up juga akan mendapatkan kemampuan untuk berakselerasi yang lebih cepat daripada mesin standar.

Efek negatif bore up mesin sepeda motor

Selain dari efek positif, bore up mesin sepeda motor juga akan memberikan efek negatif seperti, piston sepeda motor menjadi lebih mudah jebol dan juga mesin menjadi lebih cepat panas jika tidak diimbangi dengan sistem pendinginan yang efektif.

Efek negatif lainnya dari bore up mesin sepeda motor adalah kapasitas mesin menjadi tidak sama dengan legalitas motor, baik itu di STNK ataupun BPKB sehingga motor menjadi rawan kena tilang.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Berita Terkait Berita Terkini