Penggemar Nintendo Switch Protes dengan Pedoman Komunitas yang Baru

Hadi Mulyono
Kamis 26 Oktober 2023, 17:11 WIB
Nintendo Switch (Sumber : gameranx.com)

Nintendo Switch (Sumber : gameranx.com)

LABVIRAL.COM - Nintendo Switch baru-baru ini mengeluarkan pedoman komunitas teranyar yang justru menuai protes dari penggemar. Terutama karena aturan tersebut diperuntukkan bagi mereka yang ingin menyelenggarakan turnamen kecil (di bawah 300 orang) tanpa memerlukan izin Nintendo.

Walaupun aturan yang dirancang dianggap masih tergolong standar, namun terdapat berbagai macam hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan orang, baik di “tingkat penyelenggara” maupun mereka yang memainkannya.

Selain itu, pedoman tersebut memicu protes karena membatasi pengontrol Nintendo Switch yang dapat digunakan dalam turnamen. Seperti apa kejelasannya? Simak sampai habis artikel ini ya!

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Prediksi Ahmad Dhani Soal Gibran Duet dengan Prabowo di Depan Puan Jadi Kenyataan

Tidak cocok untuk disabilitas

Nintendo saat ini menginginkan pengontrol pihak pertama, yang bisa digunakan dalam turnamen. Hanya saja pembatasan ini memiliki kelemahan yang serius yang berdampak pada penyandang disabilitas.

“Jika Anda tidak terbiasa dengan aksesibilitas game, ini mungkin bukan masalah besar. Namun alasannya adalah karena banyak gamer penyandang disabilitas (seperti saya) yang menggunakan aksesoris pihak ketiga untuk bisa bermain game," kata pengguna akun Twitter/X @arevya dikutip dari Gameranx pada Kamis, 26 Oktober 2023.

"Ini bisa berupa apa saja, mulai dari pengontrol yang dapat Anda gunakan dengan kaki Anda, alat untuk membuat permainan berjalan dengan sedotan yang dapat Anda tiup untuk menggerakkan karakter Anda, hingga peralatan khusus cetak 3D yang memungkinkan Anda menggunakan Joy-Con atau Pro biasa. Pengendali," tambahnya.

Baca Juga: Intip Bocoran Spesifikasi Laptop Huawei MatePad 11 PaperMatte Edition

Protes tersebut kemudian dilanjutkan bahwa Nintendo memang punya niat baik untuk melindungi kekayaan intelektual mereka. Namun, hal itu dianggap terlalu berlebihan sehingga tidak menyertakan anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang memerlukan aksesibilitas untuk bermain game seperti orang lain.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini