Cara Atasi Kebakaran di Mobil Listrik, Jangan Pakai Fire Foam

Bonifasius Sedu Beribe
Sabtu 25 Maret 2023, 20:27 WIB
Baru-baru ini viral di sosial media Twitter soal terbakarnya satu unit mobil listrik Tesla S di jalan bebas hambatan yang berlokasi di Amerikas Serikat.

Baru-baru ini viral di sosial media Twitter soal terbakarnya satu unit mobil listrik Tesla S di jalan bebas hambatan yang berlokasi di Amerikas Serikat.

LABVIRAL.COM, Baru-baru ini viral di sosial media Twitter soal terbakarnya satu unit mobil listrik Tesla S di jalan bebas hambatan yang berlokasi di Amerikas Serikat.

Dengan teknologi yang berbeda, maka urusan penanganan kebakaran pada mobil listrik yang kini banyak digemari berbagai kalangan tersebut menjadi ramai diperbincangkan.

Hal tersebut dikarenakan teknologi baterai yang menjadi sumber tenaga mobil listrik berbeda dengan teknologi mesin konvensional pada kendaraan bahan bakar fosil.

Dikutip dari unggahan akun Twitter Metro Fire Sacramento, yang juga diberitakan oleh CNBC International, si “jago merah” yang membakar mobil listrik buatan perusahaan Elon Musk itu baru padam usai diguyur sekitar 6.000 gallons air (22.700 liter).

Baca Juga: Cara Tangani Bau Hangus Dalam Mobil, Picu Bahaya Kebakaran

Kobaran api tersebut susah dipadamkan lantaran api terus muncul dari sel baterai yang menjadi sumber tenaga mobil Tesla model S tersebut.

Bahkan, untuk menjinakkan api yang terus melahap bodi mobil Tesla Model S tersebut diperlukan setidaknya sekitar 6.000 gallons air.

Sedangkan penanganan kebakaran pada kendaraan mobil mesin konvensional hanya diperlukan sekitar 500-1.000 galon (1.890-3.785 liter) saja.

Baca Juga: Tak Melulu karena Sistem Kelistrikan, 4 Hal Ini Juga Bisa Picu Kebakaran Mobil

Selain itu, Tesla setidaknya sudah merilis panduan dalam memadamkan api ketika mobil listrik buatannya terbakar. Salah satunya dengan cara menyemprotkan air secara langsung ke baterai.

"Jika baterai terbakar, terkena panas tinggi, atau menghasilkan panas atau gas, gunakan banyak air untuk mendinginkan baterai. Dibutuhkan sekitar 3.000- 8.000 galon (11.356- 30.283 liter) air, yang dialirkan langsung ke baterai," bunyi keterangan Tesla.

Namun, meskipun api sudah nyata padam, Tesla memperingatkan bahwa api yang ada dalam baterai masih berpotensi dapat menyala kembali.

Maka dari itu, perlu pengamatan lebih lanjut sekitar 45 menit pasca api padam dan sebelum diangkut menggunakan towing.

Baca Juga: 10 Tips Hindari Kebakaran Mobil, Hati-Hati Terhadap Aksesoris Kelistrikan!

"Kamera pencitraan termal dapat digunakan untuk mengetahui suhu baterai high voltage dan memantau tren pemanasan atau pendinginan. Tidak boleh ada api, asap, letupan/desisan yang terdengar, atau panas yang ada di baterai tegangan tinggi selama setidaknya 45 menit sebelum kendaraan dapat diserahkan ke petugas tanggap kedua (seperti penegak hukum, pengangkut kendaraan, dll.)," jelas Tesla.

Selain itu, alat pemadam kebarakan seperti fire foam atau yang dinekal dengan alat pemadan busa tidak mempan jika digunakan pada kendaraan listrik yang terbakar.

Baca Juga: Rumahnya Tidak Terkena Dampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Warga ini Disorot Soal Jualan Serta Amalan Rutinnya

"Fire foam bekerja untuk memadamkan oksigen, yang memecah segitiga api dari proses pembakaran tradisional. Saat baterai litium terbakar, bahan katoda terurai dan melepaskan oksigennya sendiri, sehingga akan terus terbakar melalui buih," tulis Metro Fire Sacramento.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini