Unagi, Kuliner Lezat di Jepang Ternyata Diekspor dari Cilacap

Haris Ma'ani
Kamis 25 Mei 2023, 08:53 WIB
Olahan unagi di salah satu restoran Jepang yang menggugah selera.  (Sumber : dok.Unagi Obana)

Olahan unagi di salah satu restoran Jepang yang menggugah selera. (Sumber : dok.Unagi Obana)

LABVIRAL.COM-Wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menjadi salah satu daerah pengekspor unagi ke Jepang.

Unagi merupakan bahasa Jepang untuk sidat air tawar, khususnya sidat Jepang, Anguilla japonica.

Di Jepang, unagi adalah bahan umum dalam hidangan Jepang atau dikenal sebagai kabayaki.

Salah satu restoran terkenal di Jepang yang menyajikan unagi bernama Obana.

Untuk dapat menikmati sajian unagi dengan nasi, pengunjung restoran harus rela antre.

Restoran biasanya buka pada 11.30 waktu setempat. Tapi sejak pukul 10.50 antreannya umumnya sudah mengular.

Nah, ternyata, bahan utama unagi, atau sidat air tawar ini banyak dibudidayakan petani di wilayah Kabupaten Cilacap.

Pengusaha restoran Jepang sampai harus mengimpor sidat dari Cilacap dikarenakan sidat di sana, termasuk di Eropa, dan Selandia Baru menjadi hewan yang dilindungi.

Salah satu kelompok tani sidat di Cilacap yang aktif budi daya adalah Mina Sidat Bersatu yang berada di Desa Kaliwungu.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap, serta Food and Agriculture Organization (FAO) secara resmi menetapkan Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sebagai “kampung sidat”.

Pada 2022, petani di Kampung Sidat Kaliwungu sudah mampu mengekspor hingga 8 ton unagi olahan atau kabayaki.

Tak cuma ekspor, kelompok tani Mina Sidat Bersatu juga memasok setidaknya 12 ton per tahun untuk kebutuhan restoran-restoran mewah di Jakarta, Yogyakarta dan Bali.

Pemerintah Kabupaten Cilacap juga turut mengembangkan dan meningkatkan kualitas budi daya ikan sidat melalui pendekatan teknologi.

Dinas Perikanan Cilacap menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP dan FAO dalam pengembangan IFish di Cilacap.

Proyek IFish berfokus pada tiga komoditas ikan air tawar, yakni sidat, belida, dan arwana. IFish tidak hanya melakukan pendataan dan monitoring jenis ikan air tawar, tetapi juga membantu upaya pengembangbiakan ikan air tawar yang dilindungi.***

 

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini