Bagaimana Pengaruh Bentakan Pada Perkembangan Otak Anak?

Aprilia
Selasa 20 Juni 2023, 21:39 WIB
Membentak anak (istockphoto.com/)

Membentak anak (istockphoto.com/)

LABVIRAL.COM - Mendidik anak memang bukan suatu hal yang mudah. Para orangtua juga "belajar" setiap hari saat menghadapi anak-anak mereka.

Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak usia mulai dari 0–5 tahun masih berada dalam proses perkembangan yang meningkat pesat. Maka ada beberapa hal yang sebaiknya orangtua "tahan" demi perkembangan anak yang optimal. Salah satunya membentak saat emosi atau marah.

Membentak anak apalagi terlalu sering bisa berdampak pada kerusakan otak. Terutama pada anak usia golden age 0-6 tahun. Di mana usia tersebut miliaran sel sedang berkembang dengan pesatnya.

Membentak anak (beenke.com)Membentak anak (beenke.com)

Sebab secara ilmiah jika sering membentak, maka anak  akan merasa takut. Ketika itu terjadi, produksi hormon kortisol di otak anak meningkat.

Semakin tinggi produksi hormon itu akan memutuskan sambungan sel-sel di otaknya.

Selain dampak "kerusakan otak", membentak anak memiliki risiko sebagai berikut:

Membentak anak (istockphoto.com)Membentak anak (istockphoto.com)

  1. Berteriak atau membentak anak dapat membuat anak-anak menjadi lebih agresif, secara fisik dan verbal.
  2. Anak yang sering dibentak oleh orangtuanya, justru akan menjadi sosok pemberontak dan keras kepala. 
  3. Dampak membentak buah hati akan memengaruhi psikologis anak sehingga membuat anak menjadi frustasi dan depresi hingga trauma berkepanjangan. 
  4. Melansir dari penelitian Sciencedirect.com, anak yang sering dibentak sering kali memiliki postur bungkuk yang mencerminkan postur seseorang yang tidak percaya diri. 

    Jika terus dibiarkan, hal tersebut dapat menyebabkan obesitas, daya tahan tubuh menurun, darah tinggi atau darah rendah serta beberapa gangguan fisik lainnya.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Berita Terkait Berita Terkini