Apa Itu Ovarium? Pahami Strukturnya, Fungsi, Peran dan Siklus Menstruasi, Gangguan, dan Pemeliharaan Kesehatan

Zahwa Elia Azzahra
Selasa 19 Maret 2024, 22:45 WIB
Ilustrasi - apa itu ovarium. (Foto: Freefik)

Ilustrasi - apa itu ovarium. (Foto: Freefik)

Fase Proliferasi: Setelah menstruasi berakhir, tingkat estrogen mulai meningkat, merangsang pertumbuhan lapisan dinding rahim yang baru. Selama fase ini, folikel ovarium mulai berkembang dan mempersiapkan untuk melepaskan sel telur.

  • Ovulasi: Ovulasi terjadi sekitar pertengahan siklus, biasanya sekitar hari ke-14 dalam siklus 28 hari. Selama ovulasi, folikel yang sudah matang pecah dan melepaskan sel telur yang siap dibuahi. Hormon LH (luteinizing hormone) memainkan peran penting dalam merangsang pelepasan sel telur ini.

  • Fase Luteal: Setelah ovulasi, folikel yang telah melepaskan sel telur berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum menghasilkan hormon progesteron yang membantu mempersiapkan dinding rahim untuk menerima telur yang telah dibuahi. Jika pembuahan tidak terjadi, corpus luteum akan menurun dan siklus menstruasi akan dimulai kembali.

  • Baca Juga: Apa Itu Sentimental? Pahami Sifat-sifatnya, Contoh, Peran, dan Prakteknya

    Gangguan Ovarium

    Seperti organ tubuh lainnya, ovarium juga rentan terhadap berbagai gangguan atau penyakit. Beberapa gangguan ovarium yang umum meliputi:

    1. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS): PCOS adalah gangguan hormonal yang umum pada wanita usia subur. Hal ini ditandai oleh pertumbuhan folikel yang tidak selesai di ovarium, yang dapat menyebabkan masalah menstruasi, ketidaksuburan, dan gejala lainnya seperti jerawat dan pertumbuhan rambut berlebihan.

    2. Endometriosis: Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, termasuk di ovarium. Ini dapat menyebabkan nyeri panggul, gangguan menstruasi, dan ketidaksuburan.

    3. Kista Ovarium: Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang berkembang di dalam atau di sekitar ovarium. Sebagian besar kista ovarium bersifat non-kanker dan seringkali tidak menimbulkan gejala, tetapi beberapa dapat menyebabkan nyeri panggul, perdarahan, atau komplikasi lainnya.

    4. Gangguan Fungsi Ovarium (Ovarian Dysfunction): Gangguan fungsi ovarium dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk gangguan hormonal, penyakit autoimun, atau efek samping dari pengobatan tertentu. Hal ini dapat mengganggu siklus menstruasi, ovulasi, dan kesuburan.

    5. Kanker Ovarium: Kanker ovarium adalah jenis kanker yang berkembang di dalam ovarium. Ini dapat menjadi sulit dideteksi pada tahap awal dan sering kali didiagnosis pada tahap lanjut, yang dapat mempersulit pengobatan.

    Follow Berita LABVIRAL di Google News
    Halaman :
    Berita Terkait Berita Terkini