Namun, kebahagiaan mereka tiba-tiba berubah ketika Ridho mengungkapkan bahwa dia tidak lagi memiliki perasaan yang sama. Hatinya telah berubah, dan dia ingin berpisah. Kata-kata itu terasa seperti pukulan yang tak terduga bagi Anggun.

Anggun merasa patah hati. Semua mimpi dan harapannya tiba-tiba hancur menjadi pecahan kecil. Dia merasa kesepian dan kehilangan arah. Kegelapan melingkupi hatinya yang dulu begitu penuh cinta.

Setiap hari, Anggun berjuang melawan rasa sakit yang mendalam. Dia menyembunyikan luka hatinya di balik senyuman palsu, berusaha keras untuk tidak menunjukkan betapa hancur dan terluka hatinya.

Tapi di dalam, dia merasa seperti pecahan-patah yang tak tersembuhkan.

Anggun merenung tentang hubungan mereka yang dulu begitu indah. Dia mengingat momen-momen bahagia yang mereka bagikan bersama, tetapi sekarang semua itu tampak seperti kenangan yang jauh.

Dia bertanya-tanya apa yang telah terjadi, apa yang salah, dan mengapa cinta mereka berakhir seperti ini.

Waktu berlalu, dan Anggun mulai menyadari bahwa hidup harus terus berjalan. Dia belajar untuk menghadapi rasa sakit dan menerima kenyataan bahwa cinta mereka telah berakhir.

Meski luka itu masih ada, dia bertekad untuk memulihkan hatinya yang terluka.

Anggun mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang ia cintai dan menemukan dukungan dari teman-temannya.

Dia menulis di dalam jurnalnya, mengungkapkan perasaannya dan melepaskan emosi yang terpendam. Dia juga mencoba memaafkan Ridho, meskipun terkadang masih terasa sulit.