“Bantuan kemanusiaan Indonesia ke Myanmar ini merupakan bantuan yang terbesar kedua yang pernah Indonesia berikan ke luar negeri sejak Indonesia merdeka,” ungkap Kepala BNPB.
Suharyanto mengatakan, bantuan besar ini tidak hanya dari segi jumlah personel tetapi juga peralatan dan barang bantuan, yang diberikan dari unsur pemerintah dan swasta. Kepala BNPB juga mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto turut mengapresiasi kinerja seluruh tim yang terlibat dalam misi kemanusiaan.
“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh personel yang bergabung dalam misi kemanusiaan ini (Vanuatu dan Myanmar),” tutupnya.
Baca Juga: Lewat Ruang Bersama Indonesia, Mentera PPA Mau Lindungi Perempuan dan Anak di Tingkat Desa
INASAR merupakan tim yang memiliki kualifikasi sebagai urban search and rescue di bawah komando Basarnas. Pascabencana gempa M7,7 Myanmar yang terjadi pada 28 Maret 2025 lalu, Pemerintah Indonesia mengerahkan 61 personel dan dua satwa.
Sedangkan TCK-EMT merupakan tim medis yang terdiri dari berbagai organisasi di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan. Sebanyak 15 personel TCK-EMT dikerahkan untuk memberikan pelayanan kesehatan pascabencana gempa M7,3 pada 17 Desember 2024 silam dan 35 personel medis untuk gempa Myanmar.
Sumber: BNPB