Terkait dinamika data jemaah, Hilman menyebut bahwa perbedaan data yang sempat terjadi di minggu awal keberangkatan—akibat perubahan di embarkasi, pembatalan, atau perpindahan jemaah—telah diselesaikan. “Kami sudah kunci data jemaah 17 jam sebelum keberangkatan. Data ini menjadi rujukan bersama antara Kemenag, penyedia layanan (Wukalla), dan pusat layanan di Arab Saudi,” tegasnya.
Dirjen PHU juga mengingatkan jemaah agar tidak berpindah hotel secara mandiri tanpa koordinasi dengan petugas. “Kami sedang menata ulang data akomodasi, termasuk jemaah lansia yang harus bergabung dengan pendampingnya. Jangan ada yang tercecer, terutama saat fase puncak haji di Arafah,” pesannya.
Hilman menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh jemaah untuk mengikuti prosedur resmi dan selalu berkoordinasi dengan petugas haji agar penyelenggaraan haji berjalan lancar, tertib, dan aman.***
Sumber: Kemenag RI