“Wakaf harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Kita dorong agar masyarakat Tasikmalaya turut berkontribusi dalam gerakan wakaf yang inklusif, berkelanjutan, dan terukur,” tambah Zubaidi.
Selaras dengan Agenda Nasional
BWI juga menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden RI poin 54–55, yang menargetkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia, termasuk penguatan lembaga keuangan syariah dan pemanfaatan dana sosial seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) secara optimal.
Baca Juga: Luar Biasa! BNPB Gerak Cepat Tangani Dampak Gempa M 6.0 di Bengkulu
“Pemerintah daerah harus dilibatkan aktif dalam pengembangan program perwakafan. BWI tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi strategis agar program-program ini berdampak nyata bagi kesejahteraan umat,” pungkasnya.
Dihadiri Tokoh-Tokoh Daerah
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Asda Administrasi Umum Asep Gunadi, Kepala Kantor Kementerian Agama H. Dudu Rohman, perwakilan ATR/BPN Syamsu Wijana, serta tokoh ormas dan keagamaan seperti Ketua IPHI dan Ketua FKUB Tasikmalaya, KH. Edeng. Jajaran BWI Provinsi Jawa Barat juga hadir memberikan dukungan penuh.
Dengan pelantikan ini, BWI berharap gerakan wakaf di Kabupaten Tasikmalaya bisa tumbuh pesat dan berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi syariah yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Sumber: Badan Wakaf Indonesia