Kegiatan ini bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan dan memperkuat jejaring ekonomi lokal berbasis komunitas.
Sebagai wujud kepedulian terhadap kelompok rentan, peringatan ini juga menghadirkan layanan sosial seperti:
- Donor darah bersama PMI Kulon Progo
- Sunatan massal untuk 50 anak
- Layanan kesehatan ibu-anak untuk pencegahan stunting
- Pemberian kacamata gratis bagi lansia
- Bantuan kaki palsu bagi penyandang disabilitas
- Penyaluran bibit anggur dan aneka bibit buah
Baca Juga: Kemenag Tegaskan Dukungan bagi Pesantren Meski Hadapi Keterbatasan Anggaran
Usai kerja bakti, Wamensos menyempatkan diri berkunjung ke Kelompok Disabilitas Kelurahan (KDK) binaan Dinas Sosial DIY yang selama ini didampingi intensif oleh para PSM.
Yusniani, anggota KDK, menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Kami sangat bersyukur karena Kemensos memberi perhatian penuh, tidak hanya dalam bentuk bantuan tapi juga kesempatan untuk kami berkembang,” ujarnya.
Sementara itu, PSM senior Tustiyanti menambahkan,
“Alhamdulillah, pemerintah daerah juga peduli. Kami ini hanya menjembatani dan mendorong mereka agar bisa maju. Semua demi keberdayaan mereka,” ucapnya penuh semangat.
Baca Juga: Wamenhaj Arab Saudi Kunjungi Daker Makkah, Puji Koordinasi Penyelenggaraan Haji 2025
PSM sendiri telah hadir sejak tahun 1975 sebagai relawan sosial yang bekerja tanpa upah. Mereka menjadi garda depan layanan sosial di tingkat desa dan kelurahan, menjangkau masyarakat miskin, disabilitas, lansia, dan anak dalam kondisi darurat maupun keseharian.
Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi nasional antar-PSM untuk memperkuat jejaring kerja lintas daerah. Dalam penutupnya, Wamensos kembali mengingatkan peran strategis PSM:
“PSM adalah pilar utama kebangkitan masyarakat. Tiada hari tanpa pengabdian. Tiada waktu tanpa pelayanan. Mari kita terus bergerak agar masyarakat menjadi berdaya dan mandiri. Di situlah kekuatan negara ini akan lahir,” pungkasnya.