Warga Kulon Progo Antusias Ubah Limbah Pisang Jadi Produk Ekonomis

Aryafdillahi HS
Kamis 03 Juli 2025, 14:17 WIB
Warga Kulon Progo Antusias Ubah Limbah Pisang Jadi Produk Ekonomis (Sumber : Dok. Kemensos)

Warga Kulon Progo Antusias Ubah Limbah Pisang Jadi Produk Ekonomis (Sumber : Dok. Kemensos)

Salah satu momen berkesan datang dari Sutini, ibu rumah tangga peserta pelatihan yang menunjukkan keranjang anyaman pertamanya. “Saya bangga, ini pertama kali saya bikin dan langsung dibeli!,” ujarnya sambil tersenyum.

Beberapa peserta lainnya mengaku bisa menyelesaikan hingga 10 kerajinan per hari, dengan harga Rp70.000 per buah. Sementara itu, lembaran kertas pelepah pisang dihargai Rp5.000–Rp8.000 tergantung ukuran.

Baca Juga: Hadapi Tantangan Global, Kemenag Dorong Kerukunan Melalui Pendekatan Lintas Disiplin

Murakabi Craft berperan tak hanya sebagai pelatih, tapi juga pembeli dan mitra pemasaran. “Kami percaya bahwa limbah organik punya potensi ekonomi luar biasa. Kami tidak ingin warga hanya belajar, tapi juga langsung mendapatkan penghasilan,” ujar Othman, manajer pemasaran Murakabi Craft.

Pola ini juga sudah diterapkan di Lumajang, Jawa Timur, yang kini memproduksi tali dari pelepah pisang dan berhasil menurunkan pengangguran serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam ekonomi rumah tangga.

Menurut penelitian Page dan Czuba (1999), pemberdayaan adalah proses partisipatif untuk meningkatkan kontrol individu atas hidupnya. Hal ini ditegaskan pula dalam studi Herdiana dkk. (2020) yang menyatakan bahwa dukungan keluarga dan sosial menjadi kunci dalam mengatasi kerentanan sosial.

Baca Juga: BNPB Dorong Kolaborasi Dana Penanggulangan Bencana Lewat Bimtek Lintas Kementerian

Kemensos melibatkan berbagai pihak termasuk pendamping PKH, TKSK, relawan, dan pekerja sosial sejak awal asesmen hingga pasca pelatihan. Model ini terbukti efektif dan dapat direplikasi di wilayah lain.

“Kami ingin masyarakat melihat bahwa di sekitar mereka ada peluang ekonomi. Bukan sekadar menunggu bantuan, tapi menciptakan nilai. Itulah arah transformasi Kemensos hari ini,” tutup Supena.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini