LABVIRAL.COM – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan segera mengumumkan selesainya perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa dalam skema Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA).
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan bahwa seluruh substansi perundingan IEU–CEPA telah tuntas tanpa menyisakan masalah krusial. Ia menyebut proses negosiasi yang penuh dinamika dan tawar-menawar telah membuahkan hasil final.
“Semua sudah selesai, secara substansi sudah tidak ada masalah [terkait perundingan IEU-CEPA]. Jadi besok Presiden [Prabowo Subianto] tinggal mengumumkan. Jadi nggak ada masalah,” kata Budi dalam keterangan pers dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (13/7/2025).
Baca Juga: Komunitas Desa dan Kota Didorong Bangun Hunian Lewat Skema Koperasi
Menurut Budi, kesepakatan ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor, mengingat Uni Eropa merupakan salah satu blok ekonomi terbesar dunia.
“Dan ini alternatif baru buat pasar kita. Impor EU ke dunia kan US$6,6 triliun, kalau kita bandingkan Amerika US$3,3 something triliun. Jadi, kalau kita bisa masuk lebih besar ke EU, saya pikir ini pasar yang bagus buat kita untuk alternatif pasar-pasar di negara lain,” ujarnya.
Selain memperkuat kerja sama ekonomi, kesepakatan IEU–CEPA juga diharapkan akan meredam potensi hambatan baru seperti kebijakan European Deforestation Regulation (EUDR) yang sebelumnya dikhawatirkan mengganggu rantai pasok global.
Baca Juga: Kopi Indonesia Curi Perhatian Dunia di WoC Jenewa dengan Potensi Transaksi Rp123 Miliar
“Jadi nanti harapan kita, ini kita menyelesaikan EU–CEPA dulu yang lain itu sebenarnya sudah soft, sudah mulai melunak karena mereka juga tentu ingin bermitra dengan kita ke depannya,” terangnya.