Kemendag Gandeng ERIA, Tingkatkan Kualitas Riset Demi Kebijakan Perdagangan yang Lebih Tajam

Aryafdillahi HS
Rabu 23 Juli 2025, 09:36 WIB
Kemendag Gandeng ERIA, Tingkatkan Kualitas Riset Demi Kebijakan Perdagangan yang Lebih Tajam (Sumber : Dok. Kemendag)

Kemendag Gandeng ERIA, Tingkatkan Kualitas Riset Demi Kebijakan Perdagangan yang Lebih Tajam (Sumber : Dok. Kemendag)

LABVIRAL.COMMenteri Perdagangan Budi Santoso menekankan pentingnya riset berkualitas tinggi untuk mendukung terbentuknya kebijakan perdagangan Indonesia yang efektif dan akuntabel. Dengan riset berkualitas, kebijakan perdagangan dapat memiliki arah yang jelas.

Hal itu disampaikan Mendag Busan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perdagangan RI dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Selasa (22/7), di Kantor Kementerian Perdagangan. MoU ini ditandatangani oleh Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kemendag, Rusmin Amin, dan Direktur Operasional ERIA, Takayuki Yamanaka. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Mendag Busan dan Presiden ERIA Tetsuya Watanabe.

“Kami mengapresiasi kesepakatan bersama yang sudah ditandatangani Kemendag dan ERIA. Kesepakatan bersama ini sekaligus menjadi langkah penting dalam peningkatan kualitas kebijakan perdagangan Indonesia, juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang perdagangan,” ujar Mendag Busan.

Baca Juga: PT Bukit Asam Tanam Aren dan Bambu untuk Ubah Lahan Tambang Jadi Kawasan Konservasi

Mendag Busan secara khusus meminta BKPerdag untuk memanfaatkan kolaborasi dengan ERIA ini secara maksimal guna menghasilkan lebih banyak riset perdagangan yang relevan dan berkualitas. Riset-riset tersebut diharapkan dapat menjadi landasan dalam menyempurnakan berbagai kebijakan perdagangan yang sudah ada maupun merumuskan kebijakan baru di masa depan.

“Riset kita sebenarnya tidak ketinggalan. Mungkin terlupakan saja karena kesibukan tugas harian. Padahal, riset ini potensinya besar, seperti halnya perdagangan jasa yang potensinya besar, tetapi sering kalah terlihat dibandingkan perdagangan barang,” kata Mendag Busan.

Dalam menghadapi lanskap ekonomi global yang semakin kompleks, Mendag Busan menegaskan, Indonesia membutuhkan kebijakan perdagangan yang didorong data (data-driven), berbasis riset yang mendalam, dan mengadopsi sudut pandang komprehensif.

Baca Juga: Bahlil Serahkan 18 Proyek Strategis Rp 618 Triliun ke Danantara untuk Ditindaklanjuti

“Riset adalah fondasi penting dalam mengambil kebijakan strategis seperti itu,” tambahnya.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini