LABVIRAL.COM - Ketika bulan suci Ramadan, salah satu amalan yang dianjurkan adalah membaca doa buka puasa agar ibadah yang dikerjakan semakin berkah.
Namun berdasarkan pengamatan Labviral.com, sebagian netizen pengguna Twitter tengah berdebat tentang doa seperti apa yang paling benar.
Nah, di bawah ini merupakan beberapa versi doa berbuka puasa berdasarkan hadis Nabi Muhammad saw. Yuk, simak sampai habis!
Berdasarkan hadis riwayat Abu Daud
Doa berbuka puasa.
Doa berbuka puasa yang pertama diambil dari hadis riwayat Imam Abu Daud yang sahih. Adapun lafal dalam bahasa Arab, latin, dan juga terjemahannya adalah sebagai berikut:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.”
Baca Juga: Jadwal Imsak Garut 2023, Lengkap Jadwal Buka Puasa dan Waktu Sholat Garut Ramadhan 2023
Berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim
Doa buka puasa.
Selanjutnya terdapat sebuah doa buka puasa yang lazim digunakan oleh masyarakat muslim khususnya di Indonesia.
Doa ini dinukil dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Adapun lafal dalam tulisan Arab, latin dan terjemahan adalah sebagai berikut:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Baca Juga: Jangan Sampai Telat, Segini Umur yang Tepat Buat Anak Berlatih Puasa Ramadan
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Doa berbuka puasa tersebut menurut para ulama ahli hadis tergolong sahih karena berasal dari perawi yang tidak diragukan lagi kredibilitasnya.
Baca Juga: Bisa Menambah Kebahagiaan, Ini Doa Buka Puasa, Arab, Latin dan Terjemahan
Terlepas dari perdebatan sahih atau tidak dua doa buka puasa di atas, yang jelas untuk mengamalkan hukumnya sunnah. Maka dari itu apabila dikerjakan mendapat pahala tetapi jika ditinggalkan tidak mendapat dosa.
