LABVIRAL.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membantu mantan kiper Timnas Indonesia dan Arema FC, Kurnia Meiga untuk menyembuhkan sakit matanya.
Kurnia Meiga mendapat pemeriksaan medis dari tim Rumah Sakit Pusat Pertamina, anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan.
"Alhamdulillah, saya mendapat laporan dari tim bahwa siang tadi dokter dari RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) telah melakukan pengecekan awal terhadap Kurnia Meiga di kediamannya, " kata Erick Thohir melalui akun Twitternya pada Minggu (21/5/2023) .
Baca Juga: Kilas Balik Kurnia Meiga Sakit Mata hingga Kini Jual Semua Medali Berharga
"Mohon doa dari seluruh masyarakat untuk kesembuhan Meiga. Aamiin, " sambungnya.
Sebelumnya, Erick Thohir menyampaikan rasa prihatin terhadap keadaan yang tengah dialami oleh Kurnia Meiga.
"Saya membaca berita mengenai kondisi pahlawan sepak bola Indonesia, yaitu Anda tentunya, sedang mendapat kesulitan," ujar Erick dalam rekaman suara ke wartawan beberapa waktu lalu.
"Saya prihatin dan saya sangat terbuka untuk membantu. Seperti waktu itu saya sampaikan ketika bertemu para atlet sepak bola senior pada ulang tahun PSSI, untuk kami pengurus baru PSSI coba mencarikan jalan kepada para pejuang sepak bola Indonesia," sambungnya.
Baca Juga: Pesan Penting Kurniawan untuk Pemain Muda yang Bermain di Luar Negeri
Selain itu, Erick memutuskan membuat yayasan PSSI. Yayasan ini fungsinya untuk membantu para atlet sepak bola yang dalam kondisi sulit.
"Saya kemarin sudah putuskan untuk membuat yayasan PSSI, di mana sebagai wadah untuk membantu para atlet sepak bola yang kesulitan ke depannya. Tetapi untuk saat ini, saya secara pribadi sangat terbuka. Mohon sampaikan apa saja [Kurnia Meiga] yang bisa saya bantu. Tetap semangat, tetap berjuang," jelasnya.
Kurnia Meiga diketahui harus pensiun dari sepakbola, setelah mengidap penyakit mata Papilledema sejak 2017 silam.
Papilledema adalah kondisi pembengkakan saraf pada kedua mata akibat peningkatan tekanan di otak. Kondisi ini terkait erat dengan kelainan yang terjadi di otak, antara lain tumor, infeksi, dan kelainan lainnya.***
