LABVIRAL.COM - Terdapat 10 penyakit yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 10 penyakut penyebab kematian terbesar di Indonesia di antaranya, stroke, serangan jantung, diabetes melitus, TBC, sirosis hati, paru-paru kronis, diare, hipertensi, infeksi saluran pernapasan bawah dan Neonatal atau kematian bayi baru lahir.
Berikut data 10 penyakit yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia:
- Stroke - 131,8 kasus per 100 ribu penduduk.
- Serangan jantung - 95,68 kasus per 100 ribu penduduk.
- Diabetes melitus - 40,78 kasus per 100 ribu penduduk.
- TBC - 33,24 kasus per 100 ribu penduduk.
- Sirosis hati - 33,6 kasus per 100 ribu penduduk.
- Paru-paru kronis - 28,89 kasus per 100 ribu penduduk.
- Diare - 23,6 kasus per 100 ribu penduduk.
- Hipertensi - 20,26 kasus per 100 ribu penduduk.
- Infeksi saluran pernapasan bawah 19,39 kasus per 100 ribu penduduk.
- Neonatal atau kematian bayi baru lahir - 16,77 kasus per 100 ribu penduduk.
Baca Juga: Jawaban Jazakallah Khairan yang Benar saat Mendapat Suatu Kebaikan
Stroke
Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, biasanya karena penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Akibatnya, bagian-bagian otak tertentu tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup, menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada bagian otak yang terkena dan tingkat keparahannya.
Gejala yang umum meliputi kesulitan berbicara, kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan, dan perubahan mendadak pada penglihatan.
Segera mencari pertolongan medis darurat sangat penting jika seseorang mengalami gejala stroke, karena tindakan cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.
Faktor risiko stroke termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat lainnya. Upaya pencegahan termasuk menjaga gaya hidup sehat, berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, dan mengelola faktor risiko kesehatan yang dapat dikendalikan.