Mengenal Treatment dari DNA Ikan Salmon, Gimana Sih Prosesnya?

Zahwa Elia Azzahra
Selasa 21 Maret 2023, 22:08 WIB
Ilustrasi suntik DNA Salmon

Ilustrasi suntik DNA Salmon

LABVIRAL.COM - Industri kecantikan memang terus berkembang, tak hanya munculnya beragam produk saja melainkan juga perawatan kecantikan yang ikut bikin geleng-geleng kepala.

Salah satu perawatan kecantikan yang tengah digemari adalah suntik DNA Salmon atau DNA Salmon Treatment. Metode perawatan dengan DNA Salmon bertujuan untuk menutrisi kulit atau skin booster.

"DNA salmon ini merupakan bagian DNA yang diambil dari salmon, biasanya mengandung asam hialuronat. Nah asam hialuronat (hyaluronic acid) dia itu ada kandungannya secara alami di badan kita. api seiring bertambahnya waktu kan makin berkurang, kulit makin kering," terang dokter kecantikan Kusuma Puteri di Ambrosia Klinik dan Estetik.

Baca Juga: 3 Tips Mudah Atasi Komedo dengan 3 Bahan Rumahan Ini

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pasien harus melakukan suntik DNA Salmon sebanyak 3 hingga 4 kali. Namun setiap suntikan yang dilakukan diberikan jarak sebulan. Kamu pun bisa mengkombinasikan salmon DNA dengan perawatan Korean Peel Laser, Derm Soothing, serta skin booster lainnya.

Labviral.com merangkum informasi mengenai proses suntik DNA Salmon. Suntik DNA salmon dilakukan dengan dua cara, yaitu langsung dengan jarum kecil ke bawah kulit maupun menggunakan alat injector (vital injector).

Bedanya, suntik langsung dapat membuat bahan yang disuntikan benar-benar masuk ke dalam kulit dan tidak banyak terbuang, sementara penggunaan alat injector berisiko membuat bahan-bahan tersebut terbuang, namun kelebihan alat ini bisa memberikan dosis yang sama pada tiap suntikan ke kulit.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Skincare DNA Salmon yang Harganya Gak Bikin Kantong Bolong

Injeksi terbagi dalam dua fase, yakni initial treatment dan maintenance treatment. Initial treatment ditujukan untuk mengaktifkan kemampuan kulit dalam meregenerasi sel-selnya. Sedangkan fase maintenance bertujuan memelihara kondisi kulit yang sudah dibangun di fase sebelumnya.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini