LABVIRAL.COM - Ketika sedang menjadi musafir, umat Islam diperbolehkan mengerjakan sholat Qashar sebagai salah satu bentuk keringanan.

Qashar adalah meringkas atau mengurangi jumlah rakaat sholat yang semula berjumlah empat rakaat menjadi dua rakaat saja.

Keringanan ini diberikan langsung oleh Allah Swt sebagaimana termaktub dalam salah satu firman-Nya.

"Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. An-Nisa ayat 101).

Lalu seperti apa niat dan tata cara sholat Qasar ini? Tanpa perlu panjang lebar lagi langsung saja simak sampai habis ya. Keep reading!

Baca Juga: Doa Nabi Daud saat Mengalami Kesulitan Hidup seperti Sulit Melunasi Cicilan

Syarat Diperbolehkan Sholat Qashar

Disadur labviral.com dari laman NU Online pada Jumat, 17 Februari 2023, syarat diperbolehkannya sholat Qashar ada sebelas.

1. Sholat yang diringkas hanya yang berjumlah 4 rakaat, seperti Zuhur, Asar dan Isya.
2. Tempat tujuan dari perjalanan yang dilakukan jelas. Artinya, seseorang yang hanya sekadar jalan-jalan tanpa tujuan pasti tidak boleh sholat Qashar.
3. Perjalanan yang dilakukan bukan untuk tujuan maksiat.
4. Perjalanan memiliki tujuan baik dan mulia seperti seperti berdagang, haji, umrah, dan lain sebagainya.
5. Jarak yang ditempuh minimal 2 marhalah (kurang lebih 82 km)
6. Telah melewati batas desa.
7. Mengetahui hukum diperbolehkannya sholat Qashar sehingga tidak sah bagi orang yang tidak mengetahui hukum bolehnya Qashar
8. Masih ada dalam status perjalanan sampai sholat selesai.
9. Niat melakukan salat Qashar ketika takbiratul ihram. 
10. Menjaga hal-hal yang bertentangan dengan niat Qashar saat sholat. Misalnya niat untuk muqim, ragu-ragu dalam kebolehan Qashar atau niat muqim di tengah-tengah sholat.
11. Tidak bermakmum kepada orang yang sholat biasa (menyempurnakan 4 rakaat).

Demikian syarat diperbolehkannya meringkas sholat yang itu artinya, jika salah satunya saja tidak terpenuhi maka ibadah yang dilakukan menjadi tidak sah.