Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Membeli Kendaraan Listrik

Yusuf Tirtayasa
Rabu 07 Juni 2023, 22:07 WIB
Ilustrasi kendaraan mobil listrik (Sumber : Twitter/Teslanews10)

Ilustrasi kendaraan mobil listrik (Sumber : Twitter/Teslanews10)

LABVIRAL.COM - Kendaraan listrik adalah kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik sebagai sumber tenaga utama. Kendaraan listrik memiliki banyak keunggulan, seperti hemat biaya operasional, ramah lingkungan, dan mudah perawatannya. 

Namun, sebelum membeli kendaraan listrik, ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan dipertimbangkan agar tidak menyesal di kemudian hari. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu disiapkan sebelum membeli kendaraan listrik

1. Anggaran 

Hal pertama yang perlu disiapkan adalah anggaran atau budget untuk membeli kendaraan listrik. Kendaraan listrik biasanya memiliki harga jual yang lebih tinggi daripada kendaraan konvensional. Hal ini karena biaya produksi dan teknologi yang digunakan masih relatif mahal. 

Kelebihannya, kendaraan listrik bisa menghemat biaya operasional karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk bahan bakar minyak (BBM) dan perawatan rutin. Selain itu, adanya insentif dari pemerintah jika membeli kendaraan listrik

2. Jenis Kendaraan Listrik 

Hal kedua yang perlu disiapkan adalah menentukan jenis kendaraan listrik yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi. Ada beberapa jenis kendaraan listrik yang tersedia di pasaran, antara lain: 

Pertama, kendaraan listrik murni (pure electric vehicle/PEV), yaitu kendaraan yang sepenuhnya menggunakan baterai sebagai sumber energi dan tidak memiliki mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE). Contoh: Tesla Model 3, Hyundai Ioniq 5, Nissan Leaf. 

Kedua, kendaraan listrik hibrida (hybrid electric vehicle/HEV), yaitu kendaraan yang menggunakan kombinasi antara baterai dan mesin pembakaran dalam sebagai sumber energi. Baterai dapat diisi ulang dari mesin pembakaran dalam atau dari sumber listrik eksternal. Contoh: Toyota Prius, Honda Insight, Hyundai Ioniq Hybrid. 

Ketiga, kendaraan listrik hibrida plug-in (plug-in hybrid electric vehicle/PHEV), yaitu kendaraan yang menggunakan kombinasi antara baterai dan mesin pembakaran dalam sebagai sumber energi. Baterai dapat diisi ulang dari mesin pembakaran dalam atau dari sumber listrik eksternal dengan menggunakan kabel pengisi daya (charger). Contoh: Toyota Prius Plug-in, Mitsubishi Outlander PHEV, Hyundai Ioniq Plug-in. 

Keempat, kendaraan listrik bertenaga sel bahan bakar (fuel cell electric vehicle/FCEV), yaitu kendaraan yang menggunakan sel bahan bakar hidrogen sebagai sumber energi dan hanya menghasilkan air sebagai emisi. Baterai hanya berfungsi sebagai penyimpan energi cadangan. Contoh: Toyota Mirai, Hyundai Nexo, Honda Clarity. 

Setiap jenis kendaraan listrik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting mempertimbangkan faktor-faktor seperti jarak tempuh, waktu pengisian daya, ketersediaan infrastruktur pengisian daya, biaya operasional, dan dampak lingkungan. 

Baca Juga: Soal Kendaraan Listrik, Pengamat UGM: Jangan Sampai Pasar dalam Negeri Dikuasai Asing

3. Spesifikasi Kendaraan Listrik 

Hal ketiga yang perlu disiapkan adalah mengetahui spesifikasi kendaraan listrik yang ingin dibeli. Spesifikasi kendaraan listrik meliputi: 

Kapasitas baterai, yaitu ukuran energi yang dapat disimpan oleh baterai dalam satuan kilowatt jam (kWh). Semakin besar kapasitas baterai, semakin lama jarak tempuh kendaraan listrik

Daya motor listrik, yaitu ukuran tenaga yang dihasilkan oleh motor listrik dalam satuan kilowatt (kW) atau tenaga kuda (horsepower/HP). Semakin besar daya motor listrik, semakin cepat akselerasi dan kecepatan maksimum kendaraan listrik

Torsi motor listrik, yaitu ukuran gaya putar yang dihasilkan oleh motor listrik dalam satuan newton meter (Nm). Semakin besar torsi motor listrik, semakin kuat tarikan dan kemampuan tanjakan kendaraan listrik

Jarak tempuh, yaitu jarak maksimum yang dapat ditempuh oleh kendaraan listrik dengan satu kali pengisian daya penuh. Jarak tempuh dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kapasitas baterai, gaya berkendara, kondisi jalan, cuaca, dan beban kendaraan. 

Waktu pengisian daya, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang baterai dari kondisi kosong hingga penuh. Waktu pengisian daya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kapasitas baterai, tingkat arus listrik, dan jenis charger. 

4. Infrastruktur Pengisian Daya 

Hal keempat yang perlu disiapkan adalah mengecek ketersediaan infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik. Infrastruktur pengisian daya meliputi: 

Stasiun pengisian daya umum (public charging station), yaitu fasilitas umum yang menyediakan layanan pengisian daya untuk kendaraan listrik dengan menggunakan charger khusus. Stasiun pengisian daya umum biasanya terletak di tempat-tempat strategis seperti pusat perbelanjaan, restoran cepat saji, pompa bensin, atau parkir umum. 

Charger rumahan (home charger), yaitu alat pengisi daya pribadi yang dapat dipasang di rumah atau tempat tinggal Anda. Charger rumahan biasanya menggunakan sumber listrik rumah tangga dengan tegangan rendah atau menengah. 

Charger portabel (portable charger), yaitu alat pengisi daya portabel yang dapat dibawa kemana-mana dan digunakan di mana saja yang ada sumber listriknya. Charger portabel biasanya menggunakan sumber listrik dengan tegangan rendah seperti colokan stop kontak. 

Selain itu, sebelum membeli kendaraan listrik perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti lokasi, frekuensi, biaya, dan keamanan saat memilih infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini