Ribut, Twitter Tarik Perjanjian Perangi Disinformasi dengan Uni Eropa

Yusuf Tirtayasa
Senin 12 Juni 2023, 17:17 WIB
Ilustrasi Twitter (Sumber : Reuters)

Ilustrasi Twitter (Sumber : Reuters)

LABVIRAL.COM - Twitter menarik diri dari perjanjian sukarela Kode Praktik Disinformasi atau Code of Practice on Disinformation Uni Eropa (UE). Informasi ini disampaikan oleh Komisaris Pasar Internal UE, Thierry Breton, melalui sebuah tweet sebagaimana dikutip dari Engadget, Minggu (29/5/2023).

“Kamu bisa lari tapi kamu tidak bisa bersembunyi. Tim kami siap untuk penegakan hukum," kata Breton dengan pesan bernada geram, mengacu pada Undang-Undang Layanan Digital (Digital Services Act/DSA) UE.

Terlebih, DSA akan mewajibkan platform media sosial besar seperti Twitter untuk lebih proaktif dengan moderasi konten pada 25 Agustus mendatang. Ini tentunya membuat Twitter berpikir ulang untuk tetap menerima kesepakatan tersebut.

Sebagai informasi, sebelum pengambilalihan Elon Musk pada Oktober lalu, Twitter menandatangani Kode Praktik UE untuk melawan disinformasi pada 2018, bersama perusahaan seperti induk Facebook (Meta), Google, dan TikTok.

Baca Juga: Elon Musk Ungkap Twitter Akan Terapkan Berita Berbayar

Meskipun Kode ini bersifat sukarela, UE mengumumkan pada Juni 2022 bahwa mematuhi perjanjian akan diperhitungkan dalam kepatuhan DSA.

Seperti yang dilaporkan TechCrunch, keputusan Twitter untuk menarik diri dari kesepakatan hanya tiga bulan sebelum UE mulai memberlakukan DSA, tampaknya merupakan rencana perusahaan untuk mengabaikan aturan tentang moderasi konten.

Mengabaikan DSA tampaknya harus dibayar mahal oleh Twitter dan Elon Musk. Undang-undang tersebut memungkinkan pejabat UE untuk memberikan hukuman hingga 10 persen dari omzet tahunan global untuk pelanggaran, dengan potensi denda hingga 20 persen dari omzet di seluruh dunia untuk contoh ketidakpatuhan yang berulang.

Komisi Eropa juga mengatakan bahwa ketidakpatuhan berulang memungkinkan UE memblokir akses ke layanan yang menyinggung.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini