Ban Motor MotoGP Selalu Botak, Kenapa Ya?

Bonifasius Sedu Beribe
Minggu 12 Maret 2023, 22:15 WIB
Ban yang botak kemampuan mencengkeram jalan sangatlah rendah, sehingga saat hujan akan mudah tergelincir. Berbeda dengan MotoGP, jika diperhatikan motor-motor MotoGP menggunakan ban botak alias tanpa alur atau kembangan

Ban yang botak kemampuan mencengkeram jalan sangatlah rendah, sehingga saat hujan akan mudah tergelincir. Berbeda dengan MotoGP, jika diperhatikan motor-motor MotoGP menggunakan ban botak alias tanpa alur atau kembangan

LABVIRAL.COM, Ban yang botak kemampuan mencengkeram jalan sangatlah rendah, sehingga saat hujan akan mudah tergelincir. Namun ternyata berbeda dengan MotoGP, jika diperhatikan motor-motor MotoGP menggunakan ban botak alias tanpa alur atau kembangan. Tak hanya di MotoGP, ban botak alias gundul juga digunakan pada ajang balap motor lainnya yang dilangsungkan di sirkuit aspal.

Ban gundul justru digunakan di balapan. Bahkan motor bisa melaju dengan kecepatan di atas 300 km/jam di di trek lurus, dan 100 km/jam di tikungan. Ban gundul yang dipakai untuk balap MotoGP tak sembarangan, karena bannya dibuat khusus untuk dipakai balap dan tidak untuk harian.

Sebagaimana dikutip Labviral.com dari astra-honda.com terdapat beberapa fakta yang jarang diketahui. Yuk, kita bahas.

Tak selalu pakai ban botak

Yang sering kita lihat di MotoGP tentunya adalah jenis ban botak atau slick tyre yang digunakan saat dry race alias aspal kering. Penggunaan ban slick atau tanpa kembangan ban ini tujuan utamanya adalah memperluas permukaan ban yang menyentuh ke aspal yang akhirnya membuat daya cengkeram bertambah.

Ternyata tak hanya menggunakan ban botak, jika saat hujan motor balap juga tetap menggunakan ban beralur ketika hujan. Oleh sebab itu, butuh ban yang bisa digunakan untuk berbagai medan tersebut. Caranya, dengan memberikan kembangan, alur atau groove.

Tujuan menggunakan ban botak

Tujuan ban motor MotoGP botak karena roda memiliki lebih banyak kontak permukaan dengan aspal. Sehingga tenaga motor yang tersalurkan lebih efektif.

Dasar teorinya, setiap peningkatan daya motor akan membutuhkan ban dengan daya cengkeram yang lebih besar. Jika ruang kosong pada ban dapat diisi dengan karet, maka area kontak akan meningkat. Motor pun akan memiliki kemampuan cengkeramana yang lebih besar untuk mengimbangi peningkatan performa motor.

Hanya ditargetkan untuk sekali balapan

Bannya juga hanya ditargetkan untuk sekali balapan, tidak bisa disamakan ban motor biasa yang memperhitungkan keawetan juga. Setelah balapan, ban motor MotoGP terlihat amburadul permukaannya seperti habis dicabik-cabik. Maka dari itu, pembalap aman-aman saja menikung dengan sudut kemiringan 60 derajat saat menikung.

Ternyata begitu alasannya, apakah sudah menghapus rasa penasaranmu?

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini