LABVIRAL.COM - Rem adalah sistem yang bekerja untuk memperlambat dan menghentikan perputaran roda pada setiap kendaraan. Perlu diketahui, rem sendiri memiliki prinsip kerja yaitu mengubah teknik kinetik menjadi panas. Ini dilakukan dengan menggesekkan 2 buah logam pada benda yang berputar.

Hal itulah yang sering dirasakan, yakni membuat laju kendaraan menjadi pelan, lalu berhenti. Pada kendaraan sendiri, ada jenis rem depan dan belakang dan kamu bisa menggunakannya sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Motormu Pakai Rem Cakram? Ketahui Cara Kerjanya

Rem depan

Rem depan atau biasa disebut sebagai rem cakram merupakan salah satu sistem pengereman kendaraan yang konsep kerjanya memanfaatkan komponen tambahan, berupa disc rotor atau piringan. Komponen ini akan dijepitkan oleh dua buah kanvas rem supaya dapat memperlambat putaran ban. 

Desain dari rem cakram cenderung lebih terbuka daripada rem tromol (belakang). Desain ini juga membantu proses pendinginan rem. Dengan demikian, rem cakram dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu, rem cakram sering digunakan untuk kendaraan roda 2 dan roda 4. 

Sedangkan untuk penggunaannya, rem depan sebaiknya tak digunakan ketika berada di jalan yang keadaannya licin atau penuh pasir. Ini bisa membuat kendaraan tergelincir.

Baca Juga: Cara Merawat Rem Cakram Motor di Musim Hujan, Antisipasi Jalan Licin

Rem belakang

Rem belakang atau dikenal sebagai rem tromol merupakan jenis rem yang juga sering disematkan pada kendaraan roda 2. Keunggulan rem tromol terdapat pada daya pengeremannya yang lebih kuat dan prosesnya yang lembut. Hal tersebut dikarenakan ukuran kampas remnya yang lebih besar dibanding rem cakram, sehingga membuat rem tromol sesuai untuk roda belakang.

Tak hanya itu, rem jenis ini juga digunakan sebagai rem parkir. Rem tromol juga memiliki banyak komponen, salah satunya adalah drum brakes yang memiliki desain tertutup serta lebih konvensional. Artinya, rem tromol tidak rentan kemasukan kotoran yang dapat mengganggu kinerja pengereman. Dengan demikian, rem dapat bekerja secara optimal.