Kritik Keras Faizal Assegaf: Luhut Bohongi Rakyat, Ekspor Pasir Laut Tidak Merusak Ekosistem

Zahwa Elia Azzahra
Jumat 02 Juni 2023, 14:46 WIB
Kritikus Faizal Assegaf (Sumber : Instagram)

Kritikus Faizal Assegaf (Sumber : Instagram)

LABVIRAL.COM - Faizal Assegaf kritik keras pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut pengerukan pasir bisa sehatkan laut.

Faizal menilai tingkah laku Luhut semakin buas dan liar menjelang Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser.

"Sikap tak elok itu terlihat seputar 'hajat gelap' ekspor pasir laut yang menuai berbagai kecaman dan protes rakyat," kata Faizal sebagaimana dikutip Labviral.com dari akun Twitter pribadinya, Jumat (2/6/2023).

Baca Juga: Daftar Bengkel Motor Buka 24 Jam di Wilayah Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur

Faizal menduga Luhut membongi publik dengan menyebut pengerukan pasir tidak merusak ekosistem.

"Tegasnya Luhut asbun (asal bunyi) dan pasang badan demi mempermulus aturan culas berbau kongkalikong," tegasnya.

Masih kata Faizal, Luhut terlihat gelap mata membela keputusan Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut.

Baca Juga: Kamu Anak Konser? Yuk Ketahui Fakta-fakta One Ok Rock yang Bakal Manggung di Jakarta

"Tapi lucunya, narasi yang disemburkan Luhut lebih menonjolkan gaya sok arogan, berdiri menantang akal sehat publik. Diduga demi melayani kepentingan komplotan pemburu cuan di lingkaran kekuasaan," tuturnya.

Faizal menilai, sikap Luhut sangat norak, terkesan betindak jadi makelar bisnis pasir laut.

"Sikap pejabat negara yang mestinya amanah dan jujur, berubah menjadi monster dalam bernegara. Memalukan!" tukasnya.

Baca Juga: Apa Sih Penyebab Aplikasi Tidak Berfungsi dengan Baik di HP Android?

Luhut Bela Jokowi Terbitkan PP 26/23

Menko Marves Luhut yakin Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut tidak berdampak negatif, khususnya bagi lingkungan.

"Nggak dong (tidak merusak lingkungan). Kenapa semua sekarang ada GPS (global positioning system) segala macam, kita pastikan tidak (merusak lingkungan) pekerjaannya," kata Meno Marves di Jakarta, Rabu.

"Sekarang kalau diekspor, pasti jauh manfaatnya, untuk BUMN, pemerintah," imbuhnya.

Baca Juga: Inge Anugrah Tak Masalah Anak-anak Tinggal Di Rumah Ari Wibowo, Daripada Tinggal Di Kostan Nggak Jelas Dengan Dirinya

Selain itu, Luhut menyebut ekspor pasir laut punya manfaat untuk mendukung kegiatan ekonomi dan industri, khususnya terkait pendalaman alur laut.

Pengerukan disebutnya justru bermanfaat bagi ekosistem laut karena bisa mengurangi pendangkalan.

"Jadi, untuk kesehatan laut juga. Sekarang proyek yang satu besar ini Rempang (Batam). Rempang itu yang mau direklamasi supaya bisa digunakan untuk industri besar solar panel. Gede sekali solar panel itu," ungkapnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Mengaku Playboy di Depan NCT Dojaejung, Cewek Segala Umur Udah Pernah

Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut pada 15 Mei 2023. Beleid tersebut diterbitkan sebagai upaya terintegrasi yang meliputi perencanaan, pengendalian, pemanfaatan, dan pengawasan terhadap sedimentasi di laut.

Salah satu yang diatur dalam beleid tersebut adalah memperbolehkan pasir laut diekspor keluar negeri. Hal ini diatur dalam pasal 9 ayat Bab IV butir 2, pemanfaatan pasir laut digunakan untuk reklamasi di dalam negeri, pembangunan infrastruktur pemerintah, pembangunan prasarana oleh pelaku usaha, dan ekspor.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini